Pendidikan
Beranda » Berita » Membangun Pertemanan Positif di Sekolah : Langkah Cegah Bullying dan Perkuat Mental Siswa

Membangun Pertemanan Positif di Sekolah : Langkah Cegah Bullying dan Perkuat Mental Siswa

Pertemanan yang positif di lingkungan sekolah memiliki peran penting dalam menghindarkan siswa dari kekerasan atau bullying.

Jakarta, harianbatakpos.com – Pertemanan yang positif di lingkungan sekolah memiliki peran penting dalam menghindarkan siswa dari kekerasan atau bullying. Pelaksana tugas (Plt) Direktur Eksekutif Yayasan Pulih, Luvia Iskandar, mengungkapkan bahwa hubungan pertemanan yang sehat tidak hanya mencegah kekerasan, tetapi juga memperkuat kesehatan mental siswa.

Dalam gelar wicara bertajuk Berteman Tanpa Kekerasan, yang diadakan oleh Pusat Penguatan Karakter (Puspeka) Kemendikbudristek, Luvia menekankan pentingnya pertemanan positif bagi kesejahteraan mental. “Hubungan pertemanan positif mampu menciptakan rasa kebersamaan yang memperkuat ikatan sosial dan menyejahterakan mental,” ungkap Luvia, Rabu (9/10/2024).

Cara Membangun Pertemanan Positif untuk Mencegah Bullying
1. Bangun Kebersamaan yang Produktif Pertemanan yang positif, menurut Luvia, juga harus produktif. Kebersamaan yang produktif ini bisa diwujudkan melalui kegiatan seperti kerja kelompok, olahraga, atau menjalankan hobi bersama, baik secara daring maupun luring. Melalui pertemanan yang produktif, siswa dapat saling menyemangati dalam menghadapi tantangan akademis atau kehidupan sehari-hari.

Penjurusan SMA: Mengembalikan IPA, IPS, dan Bahasa untuk Masa Depan Siswa

Pertemanan positif juga bisa dibangun di media sosial, misalnya dengan memberi komentar positif atau menghibur teman dalam grup komunikasi. Hal ini membantu menciptakan lingkungan yang suportif di tengah maraknya interaksi digital.

2. Kenali dan Validasi Perasaan Luvia juga mengingatkan pentingnya komunikasi yang terbuka dalam sebuah pertemanan. Menurutnya, untuk menjaga hubungan pertemanan yang sehat, perlu adanya keterbukaan sekaligus penerapan batasan yang jelas. Pengelolaan perasaan dan empati menjadi kunci penting dalam menghindari kekecewaan dan menjaga keharmonisan pertemanan.

“Dalam prosesnya, kita perlu mengelola perasaan dengan baik, mengenali, dan memvalidasi perasaan masing-masing, serta menerapkan komunikasi terbuka,” ujar Luvia.

3. Saling Mendukung Impian Narasumber lainnya, Christina, menekankan bahwa pertemanan yang positif dapat memberikan dukungan dalam mengejar mimpi. Menurutnya, teman yang saling mendukung akan memperkuat motivasi untuk meraih tujuan bersama.

SPMB 2026: Menuju Sistem Pendidikan yang Lebih Adil dengan Nilai TKA

“Jika kita menemukan teman yang dapat mendukung satu sama lain, yakinlah cita-cita yang kita inginkan dapat terwujud bersama,” kata Christina.

4. Bangun Aura Positif dalam Diri Namun, Christina juga mengingatkan bahwa hubungan pertemanan tidak akan menjadi positif jika individu dalam pertemanan tersebut belum membangun mindset yang baik dalam diri mereka. Menurutnya, kualitas pertemanan akan semakin positif jika masing-masing individu memiliki aura positif.

“Pertemanan yang positif harus dimulai dari diri kita sendiri. Kita harus menjadi pribadi yang membangun aura positif, baik dalam pertemanan daring maupun luring,” jelas Christina, siswa SMAN 113 Jakarta.

Luvia berharap agar generasi muda bisa lebih pandai dalam menciptakan hubungan yang positif, demi menjaga kesehatan mental dan mewujudkan cita-cita mereka. “Jadilah generasi yang sehat secara fisik dan mental, dan wujudkan cita-cita kalian untuk menjadi kebanggaan orang tua dan bangsa,” tuturnya.

Senada dengan Luvia, Kepala Puspeka, Rusprita Putri Utami, berharap agar gelar wicara ini dapat meningkatkan kesadaran siswa mengenai pentingnya menjalin pertemanan yang positif di sekolah. Dengan demikian, siswa diharapkan bisa lebih cerdas dalam menghadapi pergaulan sosial.

“Gelar wicara ini adalah langkah nyata Kemendikbudristek dalam mewujudkan sekolah tanpa kekerasan. Kami berharap ini akan membentuk karakter peserta didik yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki karakter kuat dalam menghargai perbedaan dan menjalin pertemanan yang positif,” kata Rusprita.

Dengan pertemanan yang positif, diharapkan siswa tidak hanya terhindar dari bullying, tetapi juga tumbuh menjadi individu yang lebih kuat, baik secara mental maupun sosial. BP/CW1

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *