Sulawesi Selatan, harianbatakpos.com – Warga Kelurahan Biraeng, Kecamatan Minasatene, Kabupaten Pangkep, digemparkan oleh penemuan jasad bayi di area persawahan. Video penemuan tersebut viral di media sosial, memperlihatkan jasad bayi laki-laki yang terbungkus sarung merah muda. Bayi malang ini diperkirakan berusia sekitar lima bulan saat ditemukan pada Kamis pagi.
Kejadian ini bermula ketika seorang warga melihat dua orang membawa bungkusan dengan bentor. Mereka sempat meminjam linggis dan mengaku hendak mengubur kucing. Namun, setelah kedua orang tersebut pergi, rasa penasaran membuat warga memeriksa bungkusan itu, yang ternyata berisi jasad bayi, bukan kucing seperti yang diklaim. Polisi yang tiba di tempat kejadian langsung melakukan olah TKP dan membawa jasad bayi ke rumah sakit untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Kasat Reskrim Polres Pangkep, AKP Prawira Wardany, mengatakan bahwa pihaknya telah memeriksa sejumlah saksi di lokasi dan terus menyelidiki siapa yang bertanggung jawab atas pembuangan bayi tersebut.
Tragedi ini membuka mata kita akan pentingnya peran pendidikan, khususnya dalam membentuk kesadaran sosial dan moral. Kasus pembuangan bayi seperti ini mencerminkan adanya masalah dalam edukasi terkait tanggung jawab, kesehatan reproduksi, dan dukungan psikologis bagi masyarakat, terutama di kalangan remaja dan dewasa muda. Kurangnya pemahaman dan akses terhadap pendidikan seksual serta bimbingan moral dapat memicu tindakan-tindakan ekstrem, termasuk pembuangan bayi yang tidak diinginkan.
Dalam konteks pendidikan, sekolah, keluarga, dan masyarakat harus berperan aktif dalam memberikan pemahaman yang komprehensif mengenai kesehatan reproduksi, konsekuensi dari kehamilan yang tidak direncanakan, serta pentingnya dukungan emosional dan sosial. Pendidikan yang lebih holistik juga harus mencakup pembekalan soft skills seperti komunikasi, pengambilan keputusan yang tepat, dan kesadaran hukum.
Selain itu, perlu diingat bahwa peran lembaga pendidikan tidak hanya terbatas pada penyampaian pengetahuan, tetapi juga pada penanaman nilai-nilai empati, tanggung jawab, dan keterbukaan untuk mencari pertolongan di saat-saat sulit. Dengan memperkuat aspek-aspek ini, diharapkan kasus tragis seperti pembuangan bayi dapat diminimalisir di masa depan.
Peristiwa ini juga menekankan pentingnya upaya pemerintah dan lembaga sosial untuk menyediakan layanan dukungan psikologis dan bantuan bagi individu atau keluarga yang mengalami kehamilan tak terduga atau berada dalam situasi sulit. Dukungan semacam ini bisa menjadi jalan untuk mencegah tindakan yang berakhir tragis.
Pendidikan, pada akhirnya, adalah fondasi yang dapat membantu mengatasi persoalan-persoalan sosial yang kompleks seperti ini, memastikan bahwa setiap individu memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk menghadapi kehidupan dengan cara yang bertanggung jawab dan penuh empati.BP/CW1
Komentar