Nasional
Beranda » Berita » Profil Dukungan Rusia dan China untuk Keanggotaan Indonesia di BRICS

Profil Dukungan Rusia dan China untuk Keanggotaan Indonesia di BRICS

Profil Dukungan Rusia dan China untuk Keanggotaan Indonesia di BRICS
Profil Dukungan Rusia dan China untuk Keanggotaan Indonesia di BRICS

Medan,  HarianBatakpos.com – kelompok negara-negara ekonomi yang sedang berkembang, kini menarik perhatian banyak negara, termasuk Indonesia. Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan bahwa lebih dari 30 negara telah menunjukkan ketertarikan untuk bergabung dengan kelompok ini. Indonesia, yang telah menyatakan keinginannya untuk menjadi bagian dari BRICS, dianggap penting mengingat blok ini menyumbang 35% ekonomi global.

Dilansir dari Reuters pada 25 Oktober 2024, Kementerian Luar Negeri Indonesia mengonfirmasi bahwa proses untuk bergabung dengan BRICS telah dimulai. Kementerian tersebut juga mencatat bahwa BRICS sejalan dengan program utama pemerintah Presiden Prabowo Subianto, terutama dalam hal ketahanan pangan dan energi, pengentasan kemiskinan, serta pengembangan sumber daya manusia. Indonesia memandang BRICS sebagai “kendaraan” untuk memperjuangkan kepentingan negara-negara di belahan bumi selatan, disadur dari SINDOnews.

Dua negara yang menyambut baik keinginan Indonesia untuk bergabung dengan BRICS adalah Rusia dan China. Rusia secara langsung mendukung Indonesia dan menyatakan bahwa keputusan keanggotaan tergantung pada konsensus negara anggota lainnya. “Sekali lagi, BRICS adalah asosiasi multilateral, kita perlu konsensus bersama,” ungkap Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Sergey Tolchenov.

Profil Lengkap Menteri PANRB Rini Widyantini

China pun memberikan sambutan positif terhadap keinginan Indonesia. Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Lin Jian, menggambarkan BRICS sebagai “mekanisme terbuka dan inklusif.” Ia menekankan pentingnya kehadiran Indonesia sebagai negara ekonomi berkembang utama dalam kelompok ini.

Dengan dukungan dari Rusia dan China, proses keanggotaan Indonesia di BRICS diharapkan dapat berjalan lancar, membuka peluang baru dalam kerja sama ekonomi dan perdagangan di antara negara-negara anggota.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *