Medan, HarianBatakpos.com – Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek) Stella Christie memastikan, tidak akan ada dikotomi sekolah dalam pembangunan Sekolah Unggulan Garuda. Ia membantah bahwa sekolah unggulan ini akan memunculkan kembali dikotomi antara sekolah favorit dan nonfavorit.
“Tidak ada dikotomi sekolah favorit dan nonfavorit. Tetapi yang kita harus pikirkan dalam suatu pembangunan sains dan teknologi dan pembangunan ekonomi negara,” kata Stella usai Taklimat Media Arah dan Kebijakan Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi di Jakarta, Jumat (4/1/2025), dilansir dari KBRN.
Menurutnya, pencanangan SMA Unggulan Garuda adalah berdasarkan perhatian Presiden RI Prabowo Subianto. Utamanya, dalam upaya akselerasi kualitas talenta unggulan sehingga memerlukan akses khusus terhadap pendidikan sains dan teknologi.
“Kita tentu saja harus membangun talenta dari setiap lapisan, dari talenta di lapisan menengah maupun lapisan unggul. Jadi bukan dikotomi tetapi bagaimana secara keseluruhan talenta-talenta itu harus dibangun dan keseluruhannya itulah yang dipentingkan,” katanya, menekankan.
Ia memastikan bahwa peranan SMA unggul terkait dengan akses pemerataan sains dan teknologi dan keadilan bagi masyarakat. Dalam hal ini, Stella mengatakan, Presiden Prabowo menugaskan Kemdiktisaintek untuk mengembangkan SMA Unggulan Garuda.
Termasuk di antaranya sistem penerimaan siswa, guru, perancangan kurikulum, hingga sarana dan prasarana yang berasaskan pemerataan dan keadilan. “Inilah yang dicetuskan oleh Pak Prabowo, program SMA unggul ini asas yang paling utama adalah memberikan akses,” ucapnya.
Dengan pendekatan ini, diharapkan sains dan teknologi dapat menjadi merata dan adil bagi seluruh lapisan masyarakat Indonesia.
Komentar