Medan, HarianBatakpos.com – Pada Senin, 17 Februari 2025, Program Makan Bergizi Gratis (MBG) diluncurkan di Kabupaten Sanggau, menyasar 2.389 siswa dari 10 sekolah. Inisiatif ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam mendukung pemenuhan gizi yang optimal bagi anak-anak. Penjabat (Pj) Bupati Sanggau, Suherman, memimpin acara yang berlangsung di dapur umum Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kelurahan Bunut.
Tujuan dan Manfaat Program Makan Bergizi Gratis
Melalui MBG, pemerintah berharap dapat meningkatkan pengetahuan gizi di kalangan siswa. Suherman menyatakan, “Peluncuran MBG di Kabupaten Sanggau sebagai bentuk komitmen mendukung program nasional.” Program ini tidak hanya menyasar siswa yang terdaftar, tetapi juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya gizi dalam perkembangan anak, dilansir dari detik.com.
Dalam pelaksanaan program ini, Pemkab Sanggau bekerja sama dengan Badan Gizi Nasional dan Kodim untuk memastikan semua aspek berjalan dengan baik. Langkah-langkah yang diambil mencakup pengumpulan data siswa, sertifikasi penjamah makanan, inspeksi kesehatan lingkungan, serta pemberdayaan petani, peternak, dan nelayan lokal.
Implementasi Program di Sekolah
Pj Bupati Sanggau juga mengunjungi SDN 08 Sanggau untuk mengecek langsung pembagian makanan. Paket MBG yang dibagikan terdiri dari nasi, sayur, ayam goreng tepung, dan buah jeruk, memberikan gizi seimbang kepada para siswa. Sekolah-sekolah yang terlibat dalam program ini mencakup TK Al Kahfi, SD IT Al Kahfi, dan beberapa SMP dan SMA lainnya.
Dengan peluncuran MBG, diharapkan program ini dapat diperluas ke sekolah-sekolah lain di Kabupaten Sanggau. Suherman menekankan pentingnya keberlanjutan program ini untuk memastikan generasi penerus memiliki gizi yang cukup demi mencapai cita-cita Indonesia Emas 2045.
Dengan demikian, Program Makan Bergizi Gratis di Sanggau tidak hanya berfungsi sebagai upaya pemenuhan gizi, tetapi juga sebagai langkah strategis dalam membangun kesadaran akan pentingnya kesehatan dan gizi dalam pendidikan.
Komentar