Medan, HarianBatakpos.com – Presiden Prabowo Subianto resmi melantik Brian Yuliarto sebagai Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) pada Rabu, 19 Februari 2025. Pelantikan ini merupakan bagian dari reshuffle kabinet yang pertama sejak Prabowo menjabat sebagai presiden pada 20 Oktober 2024. Penunjukan Brian Yuliarto diharapkan dapat membawa angin segar dalam dunia pendidikan tinggi di Indonesia.
Perubahan dalam Kabinet Merah Putih
Pelantikan Brian Yuliarto menggantikan Satryo Soemantri Brodjonegoro berdasarkan Keppres Nomor 26B Tahun 2025. Dalam acara di Istana Kepresidenan Jakarta, Presiden Prabowo menegaskan pentingnya integritas dan tanggung jawab dalam menjalankan amanah sebagai menteri. “Bersediakah saudara-saudara untuk diambil sumpah janji menurut agama masing-masing?” tanya Prabowo, diikuti dengan jawaban tegas dari para menteri yang dilantik, dilansir dari CNN Indonesia.com.
Brian Yuliarto, yang merupakan akademisi dan peneliti terkemuka, memiliki latar belakang pendidikan yang mumpuni. Ia sebelumnya menjabat sebagai guru besar di Institut Teknologi Bandung (ITB), dengan spesialisasi di bidang Teknologi Nano dan Kuantum. Dengan pengalaman dan pengetahuannya, Brian diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia.
Tantangan di Depan
Meskipun pelantikan ini membawa harapan baru, tantangan besar tetap menghadang. Brian harus mampu menjawab kritik yang dialamatkan kepada pendahulunya, Satryo Soemantri Brodjonegoro, yang sempat terlibat dalam berbagai kontroversi. Penunjukan Brian diharapkan dapat memulihkan kepercayaan masyarakat terhadap Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi.
Dengan latar belakang akademis yang kuat dan pengalaman yang luas, Brian diharapkan dapat membawa inovasi dan reformasi yang diperlukan dalam sistem pendidikan. Hal ini sangat penting untuk menciptakan generasi yang siap menghadapi tantangan global.
Dengan demikian, pelantikan Brian Yuliarto sebagai Mendiktisaintek menjadi momen penting dalam sejarah pendidikan tinggi di Indonesia. Harapan baru ini tidak hanya ditujukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan, tetapi juga untuk membangun integritas dan kepercayaan publik terhadap lembaga pendidikan.
Komentar