Medan, harianbatakpos.com – Proses verifikasi PIN dan validasi berkas dalam Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) di Jawa Timur tengah menjadi sorotan. Meskipun sistem ini telah berbasis online, banyak orang tua murid mengeluhkan berbagai kendala, terutama saat pengambilan PIN dan pengecekan dokumen fisik di sekolah. Dikutip dari laman detik.com, situasi ini memunculkan berbagai masalah yang tidak terduga.
Rukmini, seorang calon wali murid dari Kecamatan Genteng, berbagi pengalaman pahitnya. Ia terpaksa bolak-balik ke sekolah setelah mendapatkan informasi yang tidak jelas. “Saya sudah antre sejak subuh di SMKN 5 Surabaya dan mendapat nomor antrean 19. Namun, saya diarahkan ke sekolah lain yang tidak sesuai rayon domisili,” ujarnya.
Rukmini menyatakan bahwa meski telah mengunggah semua data saat pengajuan PIN, ia masih harus hadir secara fisik untuk melakukan verifikasi. Banyak orang tua merasa bingung karena kurangnya informasi terkait rayonisasi dan alur sistem. “Proses ini sangat membingungkan,” tambahnya.
Kendala seperti ini menunjukkan bahwa meskipun teknologi sudah diterapkan, implementasinya masih menyisakan banyak tantangan bagi orang tua yang ingin memastikan pendidikan anak mereka.
Ikuti saluran Harianbatakpos.com di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VbAbrS01dAwCFrhIIz05
Komentar