Jawa Barat, harianbatakpos.com – Program pengiriman pelajar bermasalah ke barak militer yang diinisiasi oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, akan dihentikan setelah gelombang kedua selesai. Keputusan ini muncul setelah adanya diskusi antara DPRD Jawa Barat dan Dinas Pendidikan (Disdik) beberapa waktu lalu.
Dilansir dari laman Lambeturah.co.id, ke depan, pembentukan karakter siswa yang sebelumnya dilakukan di barak militer akan dialihkan ke dalam kurikulum Muatan Lokal (Mulok) di setiap sekolah di Jawa Barat. Anggota Komisi V DPRD Jawa Barat yang membidangi Pendidikan, Hasbullah Rahmad, menyatakan bahwa langkah ini diambil untuk memberikan pemahaman lebih baik kepada siswa. “Jadi anak-anak akan tahu kalau misalnya dia lakukan melanggar hukum, itu hukumannya berapa lama,” ujarnya.
Sejak awal, program barak militer menuai pro dan kontra. Beberapa pihak berpendapat bahwa program ini tidak menyelesaikan akar permasalahan dan sulit untuk berkelanjutan karena memerlukan biaya besar. Dengan penghentian program ini, diharapkan pembentukan karakter anak dapat dilakukan dengan lebih efektif dan berkelanjutan melalui metode yang lebih terintegrasi dalam pendidikan.
Ikuti saluran Harianbatakpos.com di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VbAbrS01dAwCFrhIIz05
Komentar