Jakarta-BP: Wakil Presiden Jusuf Kalla menanggapi terkait pro dan kontra terkait menggeratiskan tarif tol Jembatan Surabaya Madura (Suramadu). JK menjelaskan keputusan tersebut adalah upaya untuk memperbaiki ekonomi di Madura.
“Ini salah satu cara untuk memudahkan mobilitas di Madura ya membebaskan itu. Sama dengan jalan raya biasa,” kata JK di Kantornya, Jalan Merdeka Utara, Selasa (30/10).
JK mengatakan walaupun terdapat jembatan yang menghubungkan Surabaya dan Madura, hingga saat ini belum ada pengusaha yang melirik. Karena itu, menurut JK wilayah Madura harus diberikan intensif agar maju. Tidak hanya jembatan yang digratiskan, masalah perizinan pun akan dipermudah.
“Tol lain Madura kan dianggap ada keterlambatan dalam pembangunan. Harus dikasih intensif supaya dia maju,” kata JK.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menggratiskan tarif Jembatan Tol Suramadu yang menghubungkan wilayah Surabaya dan Madura, Sabtu (27/10). Langkah menggratiskan tarif tol Jembatan Suramadu ini untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
Jembatan Suramadu menjadi satu-satunya penghubung jalur darat Surabaya dan Madura yang sebelumnya hanya tersedia di jalur laut. Jembatan dengan panjang 5.438 meter ini merupakan jembatan terpanjang di Indonesia.
Jembatan ini mulai dibangun pada 2003 di bawah kepemimpinan Presiden Megawati Soekarnoputri dan diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 2009. Dana yang digelontorkan untuk membangun jembatan Suramadu mencapai Rp 4,5 triliun.
Semula tarif tol untuk melalui jembatan ini di kisaran RP 15.000 untuk kendaraan golongan I hingga Rp 45.000 untuk kendaraan golongan V.
(Merdeka) BP/JP
Komentar