Uncategorized
Beranda » Berita » Pendidikan Adalah Tugas Guru, Kadisdik Ilyas: Guru Diharapkan Tidak Membenci Murid

Pendidikan Adalah Tugas Guru, Kadisdik Ilyas: Guru Diharapkan Tidak Membenci Murid

Plt Kepala Dinas Pendidikan Batubara, Iliyas Sitorus SE MPd saat membuka acara kegiatan Diklat Guru SD di SDN Sei Beras Batu Bara, (19/11)

Batubara-BP: Program kegiatan belajar mengajar adalah salah satu tujuan penting dalam mencerdaskan generasi bangsa.

Tentunya tugas para guru diharapkan mampu dalam proses ini. Dengan tujuan penting pembelajaran adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik.

Paparan ini disampaikan, Plt Kadisdik Batubara, Iliyas Sitorus SE MPd pada pembukaan kegiatan pelatihan praktik baik pembelajaran di Komplek SDN Sei Suka Deras Kabupaten Batu Bara, Selasa kemarin(19/11/2019).

Sindrom Patah Hati: Ancaman Tersembunyi bagi Kesehatan Jantung Pria

Memulai proses kegiatan belajar mengajar, kata Iliyas menuturkan, yang mendasar adalah pembelajaran dengan sistem pendekatan terhadap peserta didik.

Sistem pendekatan ini sangat ampuh mencairkan suasana ketegangan pada saat proses pembelajaran. Terlebih kepada peserta didik masih usia dini dan berkembang.

Selanjutnya, sambung Iliyas mantan Kabiro Humas & Keprotokoler Setdaprovsu lagi menghimbau para guru agar tidak sesekali membenci murid dalam ruang belajar. Sebab jika membenci murid, sikap ini akan berdampak dalam proses pengembangan pembelajaran.

Meskipun simurid  cerdas  dan pintar akan tetapi dipenilaian  pribadi selalu akan dikesampingkan.

Greenpeace Kritik Pernyataan Bahlil Soal Tambang Raja Ampat

“Jaga kenyamanan pembelajaran, jangan sampai guru membenci muridnya”, tegas Iliyas.

Ditambah lagi, upaya guru untuk membimbing dan mengayomi sikap dan karakter murid agar tidak membenci kehadiran guru tadi, imbuh Iliyas.

Lebih lanjut dikatakan Iliyas, pembekalan Pendekatan Belajar Aktif’ telah lama dikenal para guru di Indonesia.

Sejak tahun 1979 penerapan Pendekatan Belajar Aktif ini telah ditentukan. Namun, kualitas penerapannya di sekolah masih perlu ditingkatkan. Guru sangat perlu memiliki pemahaman yang baik tentang pendekatan tersebut untuk mendukung peran penting mereka dalam mengembangkan potensi siswa tersebut, ujar Ilyas.

Masih menurut Ilyas mengulang pembicaraannya dalam diskusi bersama pihak Tanoto beberapa waktu yang lalu di Kantor Dinas Pendidikan Batu Bara mengatakan bahwa Tanoto Foundation dalam melaksanakan Program PINTAR di Modul I telah melakukan dan mengembangkan pendekatan. Diantaranya Pendekatan Belajar Aktif (MIKiR), dengan materi pertanyaan produktif, imajinatif, dan terbuka serta Pengelolaan kelas.

Keseluruhan kegatan ini diimplementasikan dalam pelajaran IPA, IPS, Matematika, Bahasa Indonesia, dan pengajaran kelas awal. Modul tersebut telah diimplementasikan di kelas-kelas sekolah dan madrasah mitra sejak dilatihkan kepada guru, disusul dengan pendampingan dengan pendekatan lesson study, tambah ilyas.

Bertitik tolak dari proses belajar dalam pembelajaran tersebutlah maka Dinas Pendidikan Kabupaten Batu Bara ke depan akan bekerja sama dengan Tanoto Foundation dalam pengembangannya ke kecamatan yang belum tersentuh program PINTAR ini, mohon do’a dan dukungan kita semua, ujar ncekli safaan akrab Plt. Kadisdik Kabupaten Batu Bara.

Perwakilan Tanoto Foundation, , Bobby Widanto selaku District Coordinator Kabupaten Batu Bara mengatakan Tanoto Foundation dalam Modul 1 telah menunjukkan hasil kegiatan dan pendampingan Melalui show case di tingkat Kabupaten. Implementasi modul 1 juga dilakukan di luar sekolah mitra melalui diseminasi program PINTAR oleh pemerintah daerah di kabupaten mitra.

Modul 2 merupakan pengembangan dari modul 1. Secara teknis, modul 1 mengenalkan kerangka berpikir secara umum tentang pendekatan pembelajaran aktif sedangkan modul 2 meletakkan kerangka berpikir tersebut pada karakterisik tiap mata pelajaran. Pelatihan modul 2 dirancang agar guru memiliki pengetahuan dan pengalaman konkrit minimal dalam 3 hal berikut:

Pertama Metodologi/proses khas tiap mata pelajaran; kedua Keterampilan khas mata pelajaran; dan ketiga Pemodelan, memodelkan pembelajaran salah satu konsep mapel yang mencerminkan metodologi dan keterampilan khas mapel.

Khusus untuk kelas awal SD/MI, materi modul 2 berfokus pada literasi kelas awal untuk menguatkan kemampuan siswa dalam hal membaca, karena hal ini merupakan dasar bagi belajar mata pelajaran lain, ujar Boby.

Masih menurut Boby, peserta pelatihan modul 2 di bagi dalam 2 gelombang, Gelombang 1 untuk Kelas Awal/Rendah yang dilaksanakan pada 19 sd. 21 November 2019 yang mewakili Mata Pelajaran Bahasa Indonesia dan Literasi Kelas Awal, sedangkan gelombang 2 untuk Kelas Tinggi akan dilaksanakan pada 26 sd. 28 November 2019 yang mewakili Pelajaran IPA, IPS dan Matematika.

Kegiatan ini difasilitasi oleh 10 Orang Fasda Pembelajaran Tingkat SD/MI Tanoto Foundation dan dibantu oleh Fasilitator Nasional Ibu Sermaulipa Simbolon, S.Pd yang berasal dari Kabupaten Karo.

Kegiatan ini dihadiri selain Plt. Kepala Dinas Pendidikan Ilyas Sitorus, SE , M.Pd, Bobby Widanto selaku District Coordinator Kabupaten Batu Bara dan serta 12 Kepala Sekolah Mitra dari Dinas Pendidikan dan 4 Kepala Madrasah dari Kementerian Agama Kabupaten Batu Bara serta Perwakilan Guru-guru Kelas Rendah. (BP/MM)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Postingan Terpopuler

BatakPos TV

Kominfo Padang Sidempuan

Kominfo Padang Sidempuan