Sejarah
Beranda » Berita » Sejarah Pendirian Ka’bah dan Perkembangannya Hingga Kini

Sejarah Pendirian Ka’bah dan Perkembangannya Hingga Kini

Sumber: kompas.com

Sejarah pendirian Ka’bah memiliki akar yang sangat kuno dan penting dalam sejarah Islam. Ka’bah dianggap sebagai tempat suci yang paling sakral dalam Islam, dan sejarahnya telah menjadi subjek minat bagi umat Islam dan peneliti sejarah selama berabad-abad.

Ka’bah dibangun kali pertama oleh Nabi Ibrahim AS bersama putranya Nabi Ismail AS. Dalam sejarahnya, Ka’bah telah mengalami beberapa kali pemugaran hingga sekarang. Berikut adalah sejaraj pendirian Ka’bah dan riwayat pembaruannya.

Awal Mula Pendirian Ka’bah

Ka’bah, yang terletak di dalam Masjidil Haram di kota suci Makkah (Mecca) di Arab Saudi, adalah sebuah bangunan kubus yang dibangun dari batu-batu alami. Menurut kepercayaan Islam, Ka’bah didirikan oleh Nabi Ibrahim (Abraham) dan putranya, Nabi Ismail (Ishmael), atas perintah Allah.

Pacu Jalur Kuansing, Warisan Budaya Riau yang Mendunia

Kisah pendirian Ka’bah dimulai dengan perintah Allah kepada Nabi Ibrahim untuk membangun sebuah rumah suci di Makkah sebagai tempat ibadah bagi umat manusia. Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail bekerja sama membangun bangunan tersebut di tempat yang kemudian dikenal sebagai Maqam Ibrahim, yang merupakan batu tempat Nabi Ibrahim berdiri ketika membangun Ka’bah.

Menurut tradisi Islam, Nabi Ibrahim menerima instruksi dari Allah untuk membangun Ka’bah di tempat yang sebelumnya ditinggalkan oleh Nabi Adam. Dengan bantuan dari Nabi Ismail, Nabi Ibrahim membangun bangunan itu sesuai dengan petunjuk yang diberikan oleh Allah.

Sejarah pendirian Ka’bah diwarnai dengan berbagai peristiwa penting dalam sejarah Islam. Salah satu peristiwa yang terkenal adalah ketika Ka’bah dihidupkan kembali sebagai tempat ibadah yang murni di masa Nabi Muhammad SAW. Ketika itu, bangunan Ka’bah telah diakui sebagai tempat suci, tetapi keberadaannya telah tercemar oleh praktik-praktik penyembahan berhala.

Pembaruan Ka’bah

Pada tahun 630 Masehi, Nabi Muhammad SAW dan pengikutnya menaklukkan Makkah dalam Perang Fath (Penaklukan Makkah). Setelah memasuki kota suci tersebut, Nabi Muhammad SAW membersihkan Ka’bah dari berhala-berhala dan menyucikannya kembali sebagai tempat ibadah tunggal kepada Allah.

Sejarah Hari Bank Indonesia 5 Juli, Tonggak Kedaulatan Moneter RI

Ini adalah momen penting dalam sejarah Islam yang menegaskan kembali kedudukan Ka’bah sebagai tempat ibadah yang sakral bagi umat Islam.

Sejak saat itu, Ka’bah telah menjadi pusat spiritual bagi umat Islam di seluruh dunia. Setiap tahun, jutaan umat Islam dari berbagai negara datang ke Makkah untuk menunaikan ibadah haji, yang salah satu rukunnya adalah tawaf mengelilingi Ka’bah.

Ka’bah juga merupakan arah kiblat bagi umat Islam di seluruh dunia, yang mereka hadapkan saat melaksanakan salat lima waktu sehari-hari.

Renovasi Ka’bah

Setelah dikuasai oleh umat Islam, pemugaran Ka’bah dilakukan kembali oleh Al Hajjaj bin Yusuf Ats Saqafi dan dipasangi marmer. Renovasi tersebut dilakukan sekitar abad ke-8 M menyusul semakin berkembangnya Islam dan banyaknya jemaah haji yang mengunjungi Ka’bah. Setelah itu, Ka’bah diperkirakan tidak mengalami pemugaran.

Baru pada tahun 1040, Ka’bah direnovasi oleh Sultan Murad Khan dari Turki Utsmani. Pemugaran yang dilakukan oleh Sultan Murad Khan dikarenakan Ka’bah mengalami kerusakan berat setelah hujan lebat dan menyebabkan banjir.

Dengan sejarah yang kaya dan peran pentingnya dalam Islam, Ka’bah tetap menjadi salah satu situs paling suci dan bersejarah di dunia. Sebagai simbol kesatuan umat Islam dan ketaatan kepada Allah, Ka’bah terus menjadi sumber inspirasi dan spiritualitas bagi jutaan umat Islam di seluruh dunia.

 

 

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *