Adanya Wacana Efisiensi Sekda Medan Duh, Tenaga Honorer di BPPRD dan Dinas Pertanian Perikanan Medan Ketar-ketir
Medan-BP: Ratusan tenaga honorer (outsourcing) di beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemko Medan ketar-ketir. Pasalnya, adanya wacana Sekda Kota Medan Ir Wirya Alrahman dinilai salah kaprah dalam melakukan efisiensi atau pengurangan dengan menyama ratakan yang aktif dan tidak aktif.
Hal itu terungkap setelah harianbatakpos.com melakukan investigasi di sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Medan, Senin (29/4/2019) sehubungan adanya wacana Sekda Kota Medan melakukan efisensi terhadap tenaga honorer.
Seperti yang diungkapkan Nurlan nama samaran yang bertugas sebagai tenaga honorer di Badan Pengelolaan Pendapatan Retribusi Daerah (BPPRD) Jalan AH Haris Nasution, kebijakan Sekda Kota Medan yang akan mengurangi tenaga honor sebanyak seratus orang di tempat itu, mulai meresahkan mereka.
Menurutnya, tenaga honorer yang bertugas di situ, tenaga aktif dan ditugaskan atasannya mendatangi wajib pajak (WP) ke lapangan serta menghimpun pendapatan baik itu bidang Pajak Bumi Bangunan (PBB), restoran dan rumah makan, parkir dan pajak lainnya sesuai penugasan.
Artinya, kami tenaga honorer di BPPRD ini, semuanya bertugas di lapangan sesuai arahan dari atasan bidang kami. "Tetapi sejak adanya informasi dari kami akan di kurangi sebanyak 100 orang, kami merasa tertekan apalagi sebagian dari kami telah berkeluarga dan mempunyai tanggungan masing-masing," kata Nurlan dengan raut muka yang sedih.
Seandainya, kebijakan Sekda Kota Medan mengurangi jumlah tenaga honorer diberlakukan dan dikenakan kepada yang tidak bekerja alias hanya sekedar mengisi absen dan jarang masuk kerja, kami iklas dan mendukung kebijakan itu.
"Janganlah kebijakan Sekda itu dikenakan kepada kami yang benar-benar bekerja. Apalagi sebelumnya kami juga sudah dikenakan berbagai persyaratan dan mengikuti penyaringan semacam uji kemampuan sebagai tenaga honorer," katanya terbata-bata.
Kami tenaga honorer di BPPRD ini, tambahnya lagi, meminta Pak Sekda Kota Medan bersikap bijaksana sehingga kami menjalankan tugas kerja lebih nyaman dan tidak menimbulkan keresahan di antara sesama kami di sini, katanya.
Ketika adanya wacana Sekda Kota Medan Ir Wirya Alrahman untuk mengurangi sebanyak 100 orang tenaga honorer di BPPRD Medan, tidak berhasil karena Kepala BPPRD Suherman, sedang keluar.
Tidak Nyaman
Hal yang sama juga dikatakan salah seorang tenaga honorer pria di Dinas Pertanian dan Perikanan Medan Jalan Salembo Medan.
Menurut Budi yang hampir sepuluh tahun bekerja sebagai tenaga honorer ancaman pengurangan itu membuat dirinya menjadi resah dan tidak nyaman dalam melakukan pekerjaannya sehari-hari.
Saya ada dapat informasi dari salah seorang PNS atasan kami di sini, bahwa sebanyak 156 orang yang terdiri dari PNS tetap dan tenaga honor rencananya akan dikurangi dan menjadi 103 orang sesuai permintaan Sekda Kota Medan.
Padahal, jelas Budi lagi, melihat aktifnya tenaga honor bekerja di beberapa bidang di Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Medan ini, jumlah ini masih jauh dari kurang melihat padatnya bidang pekerjaan.
"Kami di sini bekerja sesuai arahan dari kepada Bidang masing-masing. Baik di dalam kantor maupun di luar," ungkap Budi sembari menambahkan minta Pak Sekda Kota Medan membatalkan rencana efisensi dan tidak mengurangi jumlah yang sudah ada dan bekerja di Dinas tersebut.
Sayangnya ketika hal ini akan dikonfirmasikan kepada Kadis Perikanan dan Kelautan Kota Medan Ir H Irsyad Marbun, tidak berhasil karena tidak berada di tempat.(BP/EI)
Komentar