Akibat Gempa Lombok, Maskapai Garuda Indonesia Rugi Rp 29 M

Jakarta-BP: Menyusul gempa yang terus terjadi di wilayah Lombok dan sekitarnya, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) memperkirakan jumlah kerugian yang terimbas pada jasa penerbangan miliknya mencapai US$2 juta (Rp 29 miliar) hingga periode Agustus 2018.
Direktur Utama perseroan Pahala Mansury mengatakan kerugian tersebut berasal dari potensi jumlah penurunan penumpang dan pembatalan tiket yang dilakukan untuk penerbangan tujuan ke wilayah Lombok dan juga Denpasar Bali.
Jumlah penurunan dan pembatalan penumpang internasional tertinggi berasal dari negara Australia, Jepang, dan juga Cina. Sedangkan untuk domestik, berasal dari kota besar, seperti Jakarta dan Surabaya.
"Kalau domestik penerbangan dari dan tujuan Lombok-Denpasar, Lombok-Surabaya, dan juga Lombok-Jakarta itu adalah penerbangan-penerbangan yang terpengaruh secara domestik. Kalau turis asing kan persepsinya mungkin masalah keamanan dan kenyamanan mereka saat berlibur di sana," tambahnya.
Namun, untuk saat ini Garuda Indonesia sudah melakukan operasional penerbangan secara normal untuk wilayah terdampak gempa khususnya Lombok.
Untuk itu, saat ini pihaknya bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata RI untuk kembali mendorong pariwisata di wilayah tersebut pasca-gempa. Menurutnya hal tersebut mutlak dilakukan untuk mengurangi dampak yang lebih luas bagi kerugian perseroan serta sektor pariwisata nasional.
"Saat ini Garuda kembali beroperasi normal. Sebelumnya kan ada beberapa pesawat yang bermalam di Lombok terus dipindahkan, sekarang sudah kita pindahkan kembali. Jadi, kami berharap kondisinya bisa berlangsung lebih normal," tambah Pahala.
"Jadi, ke depannya kami dan Kementerian Pariwisata bersama-sama mengubah persepsi publik khususnya ke beberapa daerah turis yang saat ini cukup terpengaruh. Kemenpar dinilai memiliki channel dan anggaran yang sangat baik untuk itu," ungkapnya. (CNBC/SP)
Komentar