Arab Saudi Siapkan Dana Rp 11 Triliun, Untuk Pisahkan Qatar Dari Daratan Arab

Peta perbatasan Qatar dan Arab Saudi.

Jakarta-BP: Arab Saudi mengisyaratkan bakal melanjutkan rencana menggali kanal yang akan mengubah Semenanjung Qatar menjadi pulau yang terpisah dari daratan Arab.

Isyarat tersebut datang dari pernyataan salah satu pejabat senior Kerajaan Saudi, Saud al-Qahtani, yang juga merupakan penasinat Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman.

"Saya sudah tidak sabat untuk menantikan rincian tentang proyek Pulau Salwa yang akan mengubah geografis kawasan itu," kata al-Qahtani melalui akun Twitter-nya.

Melansir dari AFP, proyek yang dinamakan Pulau Salwa itu secara fisik akan memisahkan wilayah Semenanjung Qatar dengan daratan Saudi. Hal ini akan menandai konflik terbaru dalam perselisihan selama 14 bulan yang terjadi antara kedua negara.

Pada April lalu, situs berita pro-pemerintah Saudi, Sabq, memberitakan rencana pemerintah yang akan menggali sebuah saluran sepanjang 60 kilometer dengan lebar 200 meter di sepanjang perbatasan wilayah kerajaan dengan negara Qatar.

Proyek pembuatan kanal itu diperkirakan bakal menelan anggaran hingga 2,8 miliar riyal atau sekitar Rp11 triliun.

Sebagian dari kanal, nantinya akan digunakan untuk fasilitas pengolahan limbah nuklir. Demikian diberitakan situs tersebut.

Sementara Juni lalu, sebuah surat kabar Makkah melaporkan sebanyak lima perusahaan yang bergerak di bidang penggalian telah diundang untuk mengajukan penawaran terkait proyek bersejarah tersebut dan pengumuman pemenang dijadwalkan dilakukan pada September.

Otoritas Saudi tidak menanggapi permintaan untuk berkomentar mengenai proyek tersebut, sementara belum ada tanggapan dari pemerintah Qatar.

Arab Saudi bersama dengan Uni Emirat Arabm Bahrain dan Mesir telah memutuskan hubungan diplomatik maupun perdagangan dengan Qatar sejak Juni 2107 lalu.

Negara-negara Arab tersebut menuduh Qatar telah mendukung terorisme dan berhubungan terlalu dekat dengan rival Saudi, Iran. Tuduhan itu telah berulang kali dibantah oleh Doha.

Sumber: Intisari (JP)

Penulis:

Baca Juga