Tapanuli Selatan, HarianBatakpos.com – Banjir bandang yang terjadi pada Sabtu (23/11/2024) mengakibatkan kerusakan parah di tiga desa di Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), salah satunya adalah kerusakan besar di SD Negeri 101106 Desa Sipange Siunjam, Kecamatan Sayurmatinggi. Bangunan sekolah tersebut tidak dapat digunakan untuk kegiatan belajar mengajar (KBM) akibat dampak dari bencana banjir tersebut.
Kepala SD Negeri 101106 Desa Sipange Siunjam, Nazaruddin Hasibuan, menjelaskan bahwa sebagian besar ruang kelas di sekolah tersebut rusak parah. “Ada enam ruangan kelas yang tidak dapat digunakan untuk belajar, dan sebanyak 165 murid terpaksa harus diungsikan untuk belajar di tempat lain,” ungkap Nazaruddin saat ditemui pada Selasa (26/11/2024).
Nazaruddin menambahkan bahwa kondisi sekolah masih dipenuhi dengan material banjir, seperti lumpur, batu, dan kayu-kayu besar. “Bagian bangunan sekolah juga jebol dan hancur. Sampai hari ini, masih dilakukan upaya pembersihan dan pengangkatan material banjir,” jelasnya.
Meskipun bangunan sekolah rusak parah, Nazaruddin mengungkapkan bahwa kegiatan belajar mengajar tetap berjalan dengan menumpang di rumah-rumah dan bangunan warga yang tidak terdampak banjir. “Kami menumpang di rumah-rumah dan bangunan warga di tempat lain yang tidak terdampak banjir. Kegiatan belajar tetap berjalan, dan kami tidak memaksa murid yang merasa tidak mampu untuk bersekolah,” ujarnya.
Nazaruddin berharap proses pembersihan pascabanjir dapat segera diselesaikan agar bangunan yang rusak dapat diperbaiki dengan cepat. “Bulan depan (Desember), anak-anak sudah mulai ujian. Kami berharap agar segera mendapat perhatian,” tambahnya.
Sebelumnya, banjir bandang juga menerjang sejumlah desa di Kecamatan Sayurmatinggi dan Batang Angkola, Tapanuli Selatan, pada Sabtu dini hari. Dampak dari kejadian tersebut, dua warga dilaporkan meninggal dunia, puluhan lainnya luka-luka, dan ratusan bangunan mengalami kerusakan parah.
Komentar