Medan, HarianBatakpos.com – Dalam kehidupan rumah tangga, penting bagi setiap suami memahami prioritas nafkah suami untuk istri atau orang tua. Nafkah merupakan kewajiban utama seorang suami terhadap istri dan anak-anaknya. Namun, sering muncul pertanyaan, apakah nafkah harus diberikan kepada istri terlebih dahulu atau kepada orang tua? Mari simak penjelasan dari perspektif Islam.
Makna dan Pengertian Nafkah dalam Islam
Prioritas nafkah suami untuk istri atau orang tua tidak lepas dari pemahaman mendasar tentang makna nafkah itu sendiri. Dalam Islam, nafkah merujuk pada kewajiban suami untuk memenuhi kebutuhan materi istri dan anak, yang meliputi makanan, pakaian, dan tempat tinggal. Ini sesuai dengan pengertian nafkah secara terminologi sebagai pemberian materi untuk menunjang kehidupan keluarga.
Menurut buku Konsep Nafkah Keluarga dalam Islam karya Husni Fuaddi dan Nurhadi, secara etimologi nafkah berasal dari bahasa Arab anfaqa yunfiqu infaqan yang berarti pembelanjaan. Dalam bahasa Indonesia, nafkah diartikan sebagai pengeluaran atau biaya hidup yang wajib ditanggung suami untuk keluarganya.
Penjelasan dalam Al-Qur’an Tentang Nafkah
Dalil tentang prioritas nafkah suami untuk istri atau orang tua dapat ditemukan dalam Surah Al-Baqarah ayat 233. Ayat ini menjelaskan kewajiban ayah untuk menanggung kebutuhan makan dan pakaian istri dengan cara yang patut. Islam menekankan bahwa kewajiban nafkah harus dilakukan sesuai kemampuan dan tanpa memberatkan salah satu pihak, baik suami maupun istri.
Dalam Surah Al-Isra ayat 23, juga dijelaskan pentingnya berbuat baik kepada kedua orang tua, termasuk memberikan nafkah. Namun, saat seorang anak laki-laki telah berkeluarga dan menjadi suami, prioritas nafkah utamanya beralih kepada istri dan anak-anak terlebih dahulu, terutama jika dalam kondisi ekonomi yang terbatas.
Nafkah Istri dan Orang Tua Harus Seimbang
Menanggapi isu prioritas nafkah suami untuk istri atau orang tua, Mamah Dedeh dalam wawancara dengan InsertLive menjelaskan bahwa sebaiknya suami menyeimbangkan tanggung jawab antara istri dan orang tua. Namun jika kondisi keuangan sedang sulit, maka mendahulukan istri adalah hal yang lebih utama.
“Kalau laki-laki duitnya seret, kalau saetik, dahulukan istri, tapi tetap perhatikan orang tuanya,” ujar Mamah Dedeh.
Senada dengan itu, KH Muhammad Faiz Syukron, Ketua MUI DKI Jakarta, menyebutkan bahwa memberikan nafkah kepada istri adalah kewajiban yang tidak boleh ditinggalkan. Namun, suami juga harus menanamkan nilai bakti kepada orang tua dalam rumah tangganya.
Pentingnya Bijak dalam Menunaikan Kewajiban Nafkah
Pada akhirnya, prioritas nafkah suami untuk istri atau orang tua harus dijalani dengan bijak. Memberikan nafkah kepada orang tua memang berpahala besar, namun kewajiban terhadap istri dan anak tetap tidak boleh dilalaikan. Seorang suami idealnya mampu menyeimbangkan kedua tanggung jawab ini agar tidak terjadi ketimpangan dalam keluarga.
Menunaikan nafkah bukan sekadar kewajiban materi, tetapi juga wujud tanggung jawab moral dan spiritual sebagai kepala keluarga. Oleh karena itu, penting bagi setiap laki-laki untuk memahami skala prioritas nafkah dalam rumah tangga agar mendapatkan keberkahan hidup.
Komentar