Bursa Saham Dunia Anjlok, Buffett Sarankan Investor Tetap Tenang Hadapi Guncangan Ekonomi

Jakarta, HarianBatakpos.com – Bursa saham dunia mengalami tekanan hebat setelah Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, secara resmi mengumumkan kebijakan tarif impor sebesar 10% untuk seluruh mitra dagang AS, serta tarif tambahan bagi negara-negara dengan defisit perdagangan terhadap Negeri Paman Sam. Kebijakan ini memicu kekhawatiran akan dimulainya perang dagang global, yang dapat memicu inflasi tinggi dan memperlambat pertumbuhan ekonomi.
Kepanikan di pasar saham global pun meluas. Banyak indeks utama di Eropa, Asia, dan Amerika turun tajam. Investor dan ekonom waspada terhadap kemungkinan resesi yang bisa membuat pasar saham jatuh lebih dalam dalam waktu yang singkat. Kebijakan ekonomi Presiden Trump kembali menjadi sorotan karena berpotensi memperburuk kestabilan finansial dunia.
Warren Buffett: Tetap Tenang dan Fokus pada Investasi Jangka Panjang
Di tengah gejolak bursa saham dunia, investor legendaris Warren Buffett memberikan pandangannya. Dalam surat tahunannya kepada pemegang saham Berkshire Hathaway, Buffett mengutip bait puisi karya Rudyard Kipling untuk mengingatkan pentingnya tetap tenang saat menghadapi ketidakpastian.
"Jika kamu bisa tetap tenang saat semua orang di sekitarmu panik… Maka dunia ini dan segala isinya akan menjadi milikmu," tulis Buffett mengutip Kipling.
Menurut Buffett, penurunan besar seperti krisis finansial 2007–2009 memang langka, tetapi koreksi pasar saham sebesar 10% atau lebih adalah hal yang wajar terjadi. Berdasarkan data Baird Private Wealth Management, sejak 1980, indeks S&P 500 telah mengalami 21 kali penurunan lebih dari 10% dengan rata-rata penurunan intratahun sebesar 14%.
Buffett berpesan bahwa penurunan pasar saham, baik jangka pendek maupun panjang, seharusnya tidak menggoyahkan rencana investasi jangka panjang. Ia menekankan bahwa tetap berinvestasi saat harga saham turun adalah strategi terbaik, karena investor bisa mendapatkan aset dengan harga diskon yang menjanjikan keuntungan besar di masa depan.
Resesi atau Peluang? Ini Kata Buffett
Buffett tak hanya menyarankan untuk tetap tenang, tetapi juga melihat gejolak pasar sebagai peluang emas. Dalam surat tahunannya pada 2009, ia pernah menulis, “Peluang besar datang jarang. Saat hujan emas turun, ambillah ember, bukan sendok kecil.”
Ia juga mengingatkan bahwa pasar bearish—penurunan pasar lebih dari 20% dari puncaknya—rata-rata berlangsung kurang dari 10 bulan. Dalam konteks investasi jangka panjang, fase tersebut hanya sebentar. Oleh karena itu, menurut Buffett, investor sebaiknya mengabaikan berita-berita sensasional dan tetap konsisten pada strategi investasi yang telah direncanakan.
“Lampu bisa berubah dari hijau ke merah kapan saja tanpa singgah di kuning,” tulis Buffett, mengingatkan bahwa perubahan pasar bisa terjadi kapan saja tanpa peringatan.
Pesan Buffett relevan terutama bagi investor muda maupun yang baru terjun ke dunia pasar modal: tetap tenang, berpikir rasional, dan bersikap sabar akan membawa hasil positif dalam jangka panjang.
Komentar