Medan, HarianBatakpos.com – Dua sekolah di Klaten, yaitu SDN 2 Krakitan dan TK Pertiwi, terendam banjir yang terjadi sejak Selasa (21/1/2025). Banjir ini mengakibatkan para siswa diminta untuk belajar di rumah. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Syahruna menyatakan, “Pukul 07:40 WIB ruang kelas terendam setinggi 1-2 cm. Ini di halaman sekolah 20 cm.” Kejadian ini menunjukkan pentingnya perhatian terhadap infrastruktur drainase di wilayah tersebut.
Banjir juga melanda beberapa daerah di Kecamatan Bayat, seperti Dukuh Nglebak dan Dukuh Semawong. Ketinggian air di area tersebut mencapai 10-15 cm, dan pada malam hari air mulai memasuki rumah-rumah warga. Penyebab utama dari banjir ini adalah drainase perkampungan yang kurang maksimal. Air meluap ke perkampungan sebelum akhirnya masuk ke Sungai Sosro, dilansir dari detik.com.
Meskipun air sempat masuk ke rumah warga, hingga saat ini tidak ada laporan mengenai pengungsian. Syahruna menambahkan, “Warga terdampak masih bertahan di rumahnya dan sementara tidak mengungsi.” Hal ini menunjukkan ketahanan masyarakat dalam menghadapi bencana, meskipun mereka harus tetap waspada.
Dengan musim penghujan yang masih berlangsung, masyarakat diimbau untuk meningkatkan kesiapsiagaan. Selain itu, warga disarankan untuk memangkas dahan pohon atau pohon yang lapuk agar dapat meminimalisasi potensi patah atau ambruk saat angin kencang. Upaya ini penting untuk mengurangi risiko kerusakan lebih lanjut yang dapat terjadi akibat cuaca ekstrem.
Kejadian banjir di Klaten ini menyoroti pentingnya infrastruktur drainase dan kesiapsiagaan masyarakat. Diharapkan, perhatian lebih dapat diberikan untuk mencegah terulangnya bencana serupa di masa depan.
Komentar