Dampak Menteri BUMN Tunjuk Dirut PGN Jadi Direktur Gas Pertamina

Jakarta-BP: Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno bakal menunjuk Direktur Utama PT Perusahaan Gas Negara (PGAS) alias PGN sebagai Direktur Gas PT Pertamina yang saat ini menjadi induk usaha Holding BUMN Migas.

"Kenapa direksi gas tidak ada? Karena nanti yang akan jadi Dirut PGN itu nanti akan merangkap menjadi Direktur Gas (Pertamina)," kata Rini saat berdialog dengan seritak pekerja Pertamina Jumat (20/7/2018) lalu.

Keputusan Rini tersebut tentu bukan tanpa pertimbangan. Di bawah pejabat yang berpengalaman, diharapkan pengembangan infrastruktur gas nasional bisa lebih agresif lagi.

Selain itu juga bisa meningkatkan kinerja bisnis gas yang selama ini dianggap belum optimal. Misal saja, utilitas pipa gas Arun-Belawan yang dioperasikan Pertagas saat ini masih di bawah 50%. Pipa gas sepanjang 400 km ini memiliki kapasitas angkut sebesar 200 mmscfd.

Terpisah, Analis Narada Kapital Indonesia, Kiswoyo Adie Joe menuturkan, dengan adanya pengendalian bisnis gas oleh PGN, diharapkan pengelolaan infrastruktur gas lebih efisien lagi apa lagi, saat ini PGN sudah memiliki 51% saham Pertagas.

"Dengan dilakukannya akuisisi Pertagas oleh PGN diharapkan bisa mewujudkan efisiensi di seluruh mata rantai, mulai dari kepastian sumber gas hingga distribusi yang diharapkan mewujudkan harga gas yang kompetitif," jelas Kiswoyo.

Dengan posisi PGN yang akan mengendalikan sekitar 96 persen dari distribusi gas dan infrastruktur transmisi pipa gas di Indonesia setelah akusisi Pertagas, maka dia yakin ke depannya PGN akan bisa memperoleh keuntungan maksimal dari monopolinya ini secara terus menerus. Mulai tahun 2018 ini, Kiswoyo yakin laba bersih perseroan akan mulai naik kembali secara stabil.

Lebih lanjut dia mengungkapkan, proses pembangunan infrastruktur gas pun diharapkan tidak lagi terjadi tumpang tindih. Hingga kuartal I 2018, PGN mencatat posisi aset sebesar US$ 6,46 miliar, sedangkan sampai akhir tahun 2017, Pertagas mencatat nilai asetnya sebesar US$ 1,92 miliar.

Sumber: detik.com

Penulis:

Baca Juga