Dampak Poligami pada Hubungan Ayah dan Anak

Medan, HarianBatakpos.com - Poligami adalah praktik pernikahan di mana seorang ayah memiliki lebih dari satu pasangan dalam waktu yang bersamaan. Praktik ini membawa dampak emosional kompleks, terutama pada hubungan antara ayah dan anak.
Ahli menjelaskan bahwa poligami dapat membuat hubungan ayah dan anak menjadi tidak harmonis karena terbaginya perhatian.
Menurut psikolog klinis di bidang keluarga, Ratih Ibrahim, M.M., "Dalam banyak kasus, poligami dapat menurunkan kualitas hubungan ayah-anak, terutama jika ayah lebih banyak menghabiskan waktu dengan pasangan lain atau anak-anak dari pasangan tersebut."
Ketidakharmonisan ini berpotensi terjadi karena sang anak merasa ditinggalkan, kurang diperhatikan, atau bersaing untuk mendapatkan kasih sayang ayah, dilansir dari Kompas.com.
Beberapa anak dari ayah yang berpoligami mungkin akan mencoba menyesuaikan diri dan menerima situasi, sementara lainnya mungkin menunjukkan perilaku agresif, menarik diri, atau menjadi pemberontak. Hal ini menunjukkan bahwa bentuk hubungan ayah dan anak akan berbeda-beda, tergantung usia anak, kepribadian, dan pola asuh yang diterapkan.
Penting bagi orangtua untuk memberikan ruang bagi anak untuk mengekspresikan perasaannya melalui komunikasi terbuka yang konsisten. Ratih menyatakan, "Orangtua adalah teladan bagi anak. Situasi poligami dapat memberikan contoh hubungan yang kompleks, yang berpotensi sulit dimengerti, bahkan disalahpahami anak."
Isu poligami kini sedang ramai dibicarakan, terutama setelah Pemerintah Jakarta mengeluarkan aturan yang memperbolehkan Aparatur Sipil Negara (ASN) di Jakarta berpoligami. Dengan adanya peraturan ini, masyarakat perlu memahami dampak emosional yang dapat timbul, baik bagi istri maupun anak-anak.
Komentar