Dana Renovasi Rumah Cair, Warga Terdampak Gempa Siap Menangkan Jokowi

Jakarta-BP: Situasi di Lombok yang memprihatinkan pascarentetan gempa bumi yang terjadi belakangan ini membuat warga berharap besar pada bantuan dari pemerintah untuk membangun kembali hidupnya. Betapa tidak, rumah tinggal yang selama ini menjadi tempat perlindungan luluh lantak akibat gempa.

Di Lombok, khususnya Lombok Utara yang merupakan titik bencana yang paling parah, terdapat "joke" di antara masyarakat bahwa, apabila pemerintah serius melaksanakan Inpres No 5 Tahun 2018 tentang Percepatan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pasca Bencana Gempa Bumi di NTB, Presiden Jokowi bakal mendulang suara dari warga NTB pada Pilpres 2018.

"Di dusun saya warga sudah bilang, kalau benar rumah rusak berat diganti Rp 50 juta, Jokowi menang di NTB nanti," kata Doni, warga di Dusun Gol, Desa Medana, Lombok Utara, saat ditemui, Sabtu (25/8).

Berdasarkan Inpres tersebut warga yang rumahnya hancur bakal diberi dana sebesar Rp 50 juta. Kalau rusak sedang dibantu Rp 25 juta dan Rp 10 juta untuk warga yang rumahnya rusak ringan.

Diketahui, saat Pilpres 2014, Presiden Jokowi yang berpasangan dengan Jusuf Kalla kalah telak dari pasangan Prabowo-Hatta yang mendapat 72,45 persen suara dari total 2.545.416 pemilih di NTB.

Di tengah situasi yang serba sulit, warga dusun rupanya masih bisa berbicara mengenai politik. Doni bahkan menyampaikan pandangannya mengapa Ketua MUI Maruf Amin dipilih Jokowi sebagai cawapresnya, "Saya paham mengapa memilih dia yang sudah tua. Mayoritas warga Indonesia kan pemeluk agama Islam. Wajar saja."

Di Dusun Gol, 271 rumah hancur lebur akibat gempa bumi yang terjadi tanggal 5 dan 12 Agustus yang lalu. Logistik yang didapat sangat minim. Hal ini membuktikan distribusi bantuan terhadap korban di Lombok bermasalah.

Masyarakat setempat memiliki bahan bercanda mengenai hal itu disebabkan karena hingga kini belum menerima bantuan logistik. Beruntung warga dusun tidak ada yang tewas akibat serangkaian gempa bumi.

Asisten Ekonomi Pembangunan Lombok Utara Hermanto membantah ketika disinggung distribusi bantuan tidak berjalan optimal karena sebagian dusun luput dari perhatian. Hermanto malah menyinggung sikap warga dusun yang kerap memberi pengakuan belum menerima bantuan kepada warga luar yang datang berkunjung.

"Kalau kepala dusunnya meminta atau melapor pasti diberikan. Distribusi kita berjalan bagus, kok. Hanya warga sering mengaku belum mendapatkan bantuan kepada warga luar yang datang berkunjung," kata Hermanto. (SUARAPEMBARUAN/JP)

Penulis:

Baca Juga