Diundang Pelantikan: Sejumlah Kepsek SMA/SMK Kecewa
Medan-BP: Sejumlah Kepala Sekolah (Kepsek) SMK-SMA dari Kabupaten-Kota mengeluh dan merasa kecewa berat akibat ulah para petinggi Disdiksu yang tidak bertanggung jawab.
Soalnya mereka diundang untuk pengukuhan/pelantikan, (Rabu7/6) namun setibanya di arena pengukuhan di Lantai II Aula Raja Inal Siregar Kantor Gubsu mereka diketahui tidak masuk daftar.
"Lho ngapain kami disuruh datang oleh Kepala UPT kalau tidak ikut dikukuhkan. Apa karena kami tidak bayar ya?," ujar salah seorang Kepsek SMA asal Nias berinisial G.
Kepada wartawan, beberapa hari lalu pihak UPT bersangkutan menginformasikan untuk hadir ke Kantor Gubsu untuk ikuti pengukuhan, ternyata kami tidak dikukuhkan.
"Kami dibohongi, dilecehkan dan dizolimi. Masa kami disuruh datang tapi engga ikut dilantik," ujar sumber itu. Hal yang sama diamini salah seorang ibu setengah baya yang mengaku Kepsek salah satu SMA di Binjai berinisial I merasa kesal atas undangan itu.
Saya menerima undangan pelantikan sekitar pekan lalu oleh Ka UPT Binjai. Ketika saya tanya Ka UPT bersangkutan katanya mendapat perintah dari Kabid SMA Hamidah Br Pasaribu. Dengan disebutnya perintah Hamidah, saya yakin info itu tidak hoax. Ternyata setibanya di kantor Gubsu ini hasilnya nihil alias hoax.
"Masa institusi pendidikan mengumbar informasi bohong, kan buat malu bagi keluarga dan teman sejawat," ujarnya. Menurut hasil investigasi HarianBatakPos.com, setidaknya dua puluhan lebih Kepsek SMK/SMA dari kabupaten-kota yang diundang hadir tetapi tidak dilantik.
Mereka pada ngoceh semuanya dan menyesalkan undangan yang tak bertanggungjawab itu. Ketika hal ini dikonfirmasikan kepada Kadisdiksu Dr Arsyad Lubis mengakui ada kesimpangsiuran informasi. Memang semua Kepsek SMK dan SMA segera dilantik semuanya. Namun tak mungkin bisa dilantik sekaligus. Karena itu dilakukan secara bertahap, ujarnya.
Sementara masalah uang pelicin untuk jadi Kepsek, Arsyad bantah ada uang pelicin. "Tidak ada dikenakan uang pelicin. Semuanya lewat prosedur dan prestasi kerja," ujar Arsyad.
Ketika dikonfirmasi kepada Kabid SMA Hamidah Pasaribu, Kamis(7/6) terkait tudingan mengacak-acak jabatan Kepsek dan perintahkan Ka UPT undang Kepsek datang ke pelantikan tidak berda di ruang kerjanya. "Saya rasa Hamidah keluar karena tak ada di rusngannya," ujar pegawai itu.(BP/P2).
Komentar