DMO Dicabut, Saham Batu Bara Melayang

Jakarta-BP: Saham-saham pertambangan batu bara menguat pada perdagangan hari ini, setelah pemerintah mencabut kebijakan kewajiban memenuhi kebutuhan batu bara domestik (domestic market obligation/DMO).
Harga saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO) naik 6,87%, saham PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) naik 2,84%, PT Indika Energy Tbk (INDY) naik 7,37%, saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) naik 3,05%, saham PT Harum Energy Tbk (HRUM) naik 6,67%, saham PT Bayan Energi Tbk (BYAN) naik 0,28%, tapi sayang saham PT Bukit Asam Tbk (PTBA) turun 2,17%.
Pencabutan Domestic Market Obligation (DMO) terbukti direspon positif oleh investor. Kewajiban DMO sebelumnya mengatur tiap-tiap produsen batu bara untuk mengalokasikan 25% dari produksinya untuk dijual kepada PLN dengan harga yang sudah di atur sebelumnya.
Nantinya, kebijakan DMO akan digantikan dengan skema ekspor yang serupa dengan kelapa sawit yakni dikenakan tarif. Tarif tersebut akan difungsikan sebagai cadangan dana untuk mensubsidi PLN.
Akhir pekan lalu, pemerintah mengeluarkan kebijakan pencabatan DMO karena ingin mengurangi defisit transaksi berjalan (Current Account Deficit/CAD). Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan, usai ditemui usai rapat di istana mengatakan dengan pencabutan DMO skema pasokan batu bara ke depan akan diberlakukan seperti skema kelapa sawit, yakni ada serap dana untuk cadangan energi yang nantinya akan dimanfaatkan untuk subsidi PLN, sebagai pengguna batu bara.
"Jadi kalau kita jual nanti bisa dapat lebih bagus US$ 5 miliar. Produksi segitu saja kita sudah dapat segitu, iyalah dalam setahun, jadi itu berdampak baik terhadap current account defisit kita, jadi nanti kalau diperbaiki biodiesel juga digunakan PSO dan non PSO kita juga akan dapat US$ 15 miliar, jadi CAD tidak defisit dan rupiah stabil," papar Luhut, Jumat (27/7/2018). (CNBC/JP)
Komentar