Medan, HarianBatakpos.com – Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa baru-baru ini mendistribusikan delapan lampu tenaga surya ke posko pengungsian di Desa Pululera, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur (Flotim), Nusa Tenggara Timur (NTT).
Langkah ini diambil untuk memenuhi kebutuhan penerangan yang mendesak setelah erupsi Gunung Lewotobi, yang mengakibatkan banyak warga mengungsi.
Salah satu penyintas, Theresia Jaja Seda, menyatakan, “Di posko ini masih sulit penerangan, berbeda sekali dengan keadaan sebelum erupsi.”
Sebelum ada lampu tenaga surya, warga masih mengandalkan lampu pelita berbahan bakar minyak tanah, yang sangat terbatas dan tidak praktis. Dengan tidak adanya aliran listrik, situasi semakin sulit, terutama saat malam tiba.
Distribusi lampu tenaga surya ini menjadi harapan baru bagi para penyintas. Taqi Falsafati, PIC Penanganan Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki DMC Dompet Dhuafa, menyatakan, “Kami memprioritaskan kelompok rentan.”
Lampu tenaga surya ini tidak hanya memudahkan penerangan tetapi juga memberikan rasa aman bagi warga yang tinggal di lokasi yang sulit dijangkau.
Setelah pemasangan, Theresia mengungkapkan rasa syukurnya: “Terima kasih banyak atas bantuannya. Kita tidak perlu khawatir lagi soal penerangan di malam hari.”
Lampu ini diharapkan dapat meringankan beban para penyintas yang saat ini tinggal di tempat pengungsian sementara, di mana akses ke berbagai fasilitas sangat terbatas.
Selama 25 hari sejak erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, berbagai lembaga telah berkolaborasi untuk memberikan bantuan, termasuk pasokan pangan, layanan medis, dan air bersih.
Lampu tenaga surya menjadi salah satu inovasi dalam upaya mengatasi krisis yang dihadapi para penyintas.
Komentar