Jakarta Selatan, harianbatakpos.com – Seorang pelajar berinisial AAP (16) harus menjalani perawatan intensif di ruang ICU RSUD Budi Asih, Jakarta Timur, setelah terlibat perkelahian dengan kakak kelasnya, MAA (17), di Gang Sepak Bola, Manggarai Selatan, Tebet, Jakarta Selatan, pada Selasa (8/10/2024). Insiden ini menghebohkan warts sekitar dan menimbulkan kekhawatiran di kalangan orang tua dan pihak sekolah.
Peristiwa ini bermula ketika AAP, yang masih mengenakan seragam putih abu-abu, terkapar tak berdaya di lokasi kejadian. Saksi mata, Suryani (59), mengungkapkan bahwa sebelum kejadian, AAP disebut menantang MAA untuk berkelahi. Meski begitu, kondisi korban yang babak belur dengan wajah penuh luka lebam menunjukkan bahwa situasi sudah jauh dari sekadar perkelahian biasa.
Menurut Suryani, ia mendengar percakapan antara teman-teman korban yang masih berada di tempat kejadian. “Temannya bilang, ‘Bu, ini masalah pribadi, enggak usah dilaporkan. Kalau pribadi kan satu lawan satu. Memang ini anak (korban) nantangin (pelaku), Bu’,” ungkap Suryani, menirukan salah satu teman korban pada Kamis (10/10/2024).
Meskipun demikian, Suryani tetap bersikeras membawa para pelajar yang ada di tempat kejadian ke sekolah yang hanya berjarak 100 meter dari lokasi. Namun, tiga teman korban menolak dengan alasan tidak tahu pasti siapa yang memukul AAP. Dalam situasi yang kacau, Suryani berhasil memerintahkan dua dari mereka untuk memboncengkan AAP menggunakan sepeda motor ke sekolah.
Namun, bukannya membawa AAP ke sekolah, dua pelajar tersebut justru membawa korban ke tempat lain yang hingga kini masih belum diketahui. “Saya kaget, karena mereka tidak membawa AAP ke sekolah. Saya pun lari ke sekolah untuk melaporkan kejadian ini, sampai ngos-ngosan,” kata Suryani.
Sesampainya di sekolah, Suryani menceritakan apa yang terjadi kepada pihak sekolah. Namun, situasi sudah terlanjur genting. AAP saat ini berada dalam kondisi koma setelah mengalami luka serius akibat perkelahian tersebut.
Insiden ini kembali menyoroti masalah kekerasan di kalangan remaja dan perkelahian antar pelajar, yang kerap kali berujung tragis. Hingga berita ini diturunkan, pihak berwajib masih melakukan penyelidikan terhadap insiden tersebut, sementara MAA dan dua temannya dikabarkan melarikan diri dari lokasi kejadian.
Pihak sekolah, keluarga, dan warga sekitar berharap agar kasus ini segera ditangani dengan serius untuk mencegah kejadian serupa terulang di kemudian hari.BP/CW1
Komentar