Medan, HarianBatakpos.com – Kekerasan di sekolah masih menjadi masalah serius di Indonesia. Berdasarkan laporan Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI), keberadaan Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (Satgas TPPK) perlu dievaluasi agar dapat berfungsi lebih efektif.
Koordinator Nasional JPPI, Ubaid Matraji, mengungkapkan bahwa banyak masyarakat tidak mengetahui keberadaan satgas ini dan merasa tidak puas dengan kinerjanya. “Banyak yang tidak tahu harus melapor kemana, bahkan yang sudah melapor banyak yang enggak puas,” jelas Ubaid, dilansir dari Kompas.com.
Evaluasi dan Peningkatan Kapasitas Satgas TPPK
JPPI menekankan pentingnya pemerintah mengevaluasi dan memperkuat peran Satgas TPPK. Tidak cukup hanya mengandalkan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), penanganan kekerasan di sekolah juga harus melibatkan kementerian lain seperti Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPA) serta Komisi Nasional Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).
“Isu ini nggak bisa dipikul sendiri,” tambah Ubaid. Selain itu, kapasitas anggota Satgas TPPK juga perlu ditingkatkan agar mereka memahami tugas dan fungsi dengan lebih baik. Kampanye yang masif dan pelibatan orangtua juga menjadi langkah penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat.
Data Kasus Kekerasan di Sekolah Meningkat
JPPI mencatat 573 kasus kekerasan di sekolah sepanjang 2024, meningkat lebih dari 100 persen dibandingkan 285 kasus pada 2023. Tren ini terus meningkat sejak tahun 2020. Data menunjukkan kekerasan terjadi di hampir seluruh provinsi, dengan Jawa Timur (81 kasus) dan Jawa Barat (56 kasus) sebagai wilayah dengan angka tertinggi.
Sinergi untuk Menekan Angka Kekerasan
Dengan angka kekerasan yang meningkat, pemerintah harus segera melakukan langkah strategis. Sinergi antar kementerian, kampanye yang masif, serta penguatan Satgas TPPK menjadi kunci untuk menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan bebas dari kekerasan. Keberadaan Satgas TPPK yang optimal sangat diperlukan untuk menangani kasus kekerasan di sekolah secara efektif.
Komentar