Ferdinand Ke Bawaslu: Ini Pelanggaran Serius, Periksa Luhut dan Sri Mulyani

Jakarta-BP: Politisi Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean meminta agar Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) memeriksa perihal viralnya video koreksi jari yang dilakukan Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Keuangan Sri Mulyani saat penutupan IMF World Bank, Minggu (14/10).

Menurutnya, Luhut Binsar Pandjaitan dan Sri Mulyani telah berkampanye secara tidak sah.

"Saya minta @bawaslu_RI memeriksa Luhut dan Sri Mulyani karena telah berkampanye secara tdk sah dan melibatkan pihak asing dlm kampanye pilpres," tulis Ferdinand Hutahaean dalam akun Twitternya.

Ia juga menuturkan bahwa kejadian tersebut merupakan pelanggaran serius.

"Ini pelanggaran serius. Lagarde adlh pihak asing dan forum IMF WB itu dibiayai APBN tp digunakan sbg ajang kampanye. @KPU_ID," sambungnya.

Dalam video tersebut, mulanya Sri Mulyani, bersama Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim, Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde, Luhut Binsar Pandjaitan, dan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo turut berfoto.

Kelima orang itu saling bergandengan tangan dan sambil tertawa. Namun, sebelum foto mereka diabadikan, Sri Mulyanidalam video itu terlihat membenarkan pose dari Christine Lagaerde dan Jim Yong Kim.

Saat microphone masih menyala, Sri Mulyani terang-terangan mengatakan "Jangan pakai dua, bilang, not dua, not dua," katanya.

Disambung Luhut Binsar pandjaitan di samping Lagarde turut menyampaikan pesan Sri Mulyani "no,no, no, not two, not two," ujarnya.

Memberikan penjelasan kepada Lagarde mengapa tidak boleh acungkan jari dua, Sri Mulyani mengatakan "Two is Prabowo, One is for Jokowi," jelasnya.

(Akurat) BP/JP

Penulis:

Baca Juga