FKSIB Sumut Jalin Silaturahmi, Ustadz Martono: Tokoh Agama Harus Pro Aktif Menghambat Virus Intoleransi

Medan-BP: Forum Kebhinnekaan Solidaritas Indonesia Baru (FKSIB) Sumatera Utara dan tokoh lintas agama menggelar silaturahni di kediaman Ustadz Martono, Jalan Sempurna, Pasar 7, Gg.Melati 16, Kecamatan Medan Tembung, Kamis (5/3/2020).
Kegiatan silaturahmi tersebut merupakan agenda rutin FKSIB setiap bulan yang selalu berlangsung meriah, khidmat, haru dan penuh dengan suka cita. Saling bercanda seperti anggota keluarga yang sudah lama tidak bertemu dan saling melepas kangen sehingga satu dengan lainnya saling berperlukan.
Enam tokoh lintas agama yaitu Ustadz David Umar, Pendeta Hulman Tinambunan beserta istri yang juga seorang Pendeta, Pastor Emanuel Sonny Wibisono dan Pastor Alexander Selaen dari keuskupan Agung Medan, Pandita Hasan (budha), Panindita Gun Sami (hindu), Rohaniawan Johan Aguan (Khongguchu) turun hadir dalam silaturahmi tersebut.
Ustadz Martono sekaligus tuan rumah dan inisiator acara silaturahmi tersebut mengatakan bahwa warga Sumatera Utara khususnya kota Medan dari dulu sudah di kenal sebagai warga yang sangat toleran dari segala perbedaan, walau warga Medan sangat hetorogen yang terdiri dari berbagai suku dan agama, tetapi beberapa tahun terakhir ini watak toleransi warga sedikit terganggu, hal ini disebabkan karena adanya kelompok-kelompok tertentu menebarkan virus in toleransi untuk memprovokasi masyarakat dengan isu sara.
Ustadz Martono yang dikenal oleh warga Sumut sebagai Ustadz yang energik dalam merawat kebhinekaan dan sekaligus ketua FKSIB Sumut itu menghimbau kepada seluruh tokoh-tokoh agama sebagai filter dari virus intoleransi tersebut.
"Tokoh-tokoh agama harus pro aktif dalam menghambat perkembangan virus-virus tersebut, jangan setelah terjadi isu sara baru turun untuk menenangkan umatnya," ucap Ustadz Martono yang juga Penasehat Batak Bersatu.
Sementara itu, tokoh masyarakat Sumut, Kombes Purn.DR.Maruli Siahaan, SH. MH yang turut hadir dalam kegiatan tersebut mengatakan, bahwa merawat toleransi harus diawali dari dalam keluarga.
"Merawat toleransi tentu dimulai dari lingkungan terdekat yaitu keluarga kita sendiri dengan penuh kasih sayang, serta menyarankan agar FKSIB Sumut menjalin kerja sama dengan Forum Kerukunan Antar Umat Beragama (FKAUB) Sumatera Utara," ucap mantan Wadir Krimsus Polda Sumut ini.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Kapolrestabes Medan diwakili Sat Intelkam Polresta Medan, Iptu Khairul Yani. SH, tokoh pemuda katolik dari keuskupan agung medan, Oltan Tinambunan (tokoh Masyarakat), Sugeng Tambunan (tokoh pemuda), Anna Elisabeth (komunitas peduli pemulung), Emil Hardi beserta istri (PIN Sumut), Hermanto (SIB) dan beberapa awak media serta warga setempat dekat kediaman Ustadz Martono. (BP/Pandi)
Komentar