Golkar Tanggapi Permintaan Maaf SBY Ke Jokowi
Jakarta-BP: Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Lodewijk Freidrich Paulus menilai permohonan maaf ketua umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudoyono (SBY) kepada Presiden Joko Widodo dan Jaksa Agung hm Prasetyo sebagai pengakuan atas kesalahan yang dilakukan kadernya, Andi Arief.
"Saya pikir kan pak SBY mantan presiden. Beliau sadar betul (kesalahan kadernya) sehingga beliau meminta maaf atas perilaku anak buahnya. Menurut saya hal-hal seperti itu yang dapat kita hargai ya permintaan maafnya pak SBY," kata Lodewijk saat ditemui di sela-sela acara Workshop Sentral organisasi karyawan swadiri Indonesia (SOKSI), Hotel Century, Jakarta, Sabtu (29/9).
Menurut Lodewijk, sikap permohonan maaf SBY itu sangat baik untuk menjaga stabilitas politik dan keamanan jelang tahun politik.
Dia pun berharap, suasana itu bisa dijaga nantinya selama masa kampanye pemilu 2019 supaya hubungan antara masyarakat berjalan dengan damai dan tidak terpancing oleh seseorang yang menamakan kelompok dan partai yang memperkeruh suasana.
Sebelumnya diberitakan, SBY meminta maaf kepada Presiden Jokowi dan Jaksa Agung M Prasetyo atas cuitan Andi Arief. Meski begiut, ia menyebut ucapan Andi Arief merupakan representasi dari kekecewaan kader partai. Loncatnya Vicky Lumentut disebut melukai Demokrat.
"Saya minta maaf kepada Presiden Jokowi dan Jaksa Agung atas 'tweet' Bung Andi Arief (AA), kader Demokrat, yang terlalu keras," cuit SBY di Twitter.
"Saya tahu AA mewakili perasaan jutaan kader Demokrat yang tidak terima partai dan pemimpinnya dilecehkan oleh Partai Nasdem. Penjaketan Ketua DPD PD Sulut Vicky Lumentut (jadi kader Nasdem) secara demonstratif tadi malam memang sangat melukai," tambahnya.
(Akurat) BP/JP
Komentar