Uncategorized
Beranda » Berita » Greenpeace Kritik Pernyataan Bahlil Soal Tambang Raja Ampat

Greenpeace Kritik Pernyataan Bahlil Soal Tambang Raja Ampat

Raja Ampat. (Kompas.com)
Raja Ampat. (Kompas.com)

Raja Ampat,  HarianBatakpos.com –Pernyataan Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia soal tambang di Raja Ampat menuai kontroversi. Ia menegaskan bahwa tambang nikel di Pulau Gag tidak mengganggu kawasan wisata seperti Piaynemo, karena jaraknya sekitar 30–40 km. Bahlil menekankan bahwa Pulau Gag merupakan bagian dari zona pertambangan resmi yang telah diatur pemanfaatannya.

Namun, Greenpeace Indonesia tak tinggal diam. Dilansir dari laman Kompas.com, organisasi lingkungan ini menyebut pernyataan Bahlil sebagai narasi menyesatkan. Menurut Rio Rompas dari Greenpeace, ekosistem Raja Ampat adalah satu kesatuan utuh, tidak bisa dilihat dari sekadar jarak geografis antarpulau. Kerusakan di satu titik, menurutnya, dapat merusak keanekaragaman hayati laut secara keseluruhan.

Rio juga menyoroti bahwa beberapa wilayah pertambangan seperti Kawe justru berdekatan langsung dengan ikon wisata dunia, termasuk yang masuk dalam kawasan Global Geopark UNESCO. Greenpeace mendesak agar pendekatan terhadap tata kelola kawasan ini dilakukan secara holistik, bukan sektoral.

Sindrom Patah Hati: Ancaman Tersembunyi bagi Kesehatan Jantung Pria

Polemik ini menunjukkan bahwa ancaman terhadap Raja Ampat bukan hanya soal lokasi, tapi soal keberlanjutan ekosistem dan nasib salah satu pusat biodiversitas laut dunia.

Ikuti saluran Harianbatakpos.com di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VbAbrS01dAwCFrhIIz05

 

Kanada Undang Prabowo ke G7, Diharapkan Perkuat Dialog Global

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Postingan Terpopuler

BatakPos TV

Kominfo Padang Sidempuan

Kominfo Padang Sidempuan