Gubernur Bank Indonesia Perkuat Bauran Kebijakan untuk Stabilitas dan Pertumbuhan Ekonomi

HarianBatakpos.com - Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, mengungkapkan bahwa pihaknya memperkuat bauran kebijakan moneter, makroprudensial, dan sistem pembayaran untuk menjaga stabilitas serta mendukung pertumbuhan ekonomi.
"Untuk memastikan stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di tengah masih tingginya ketidakpastian pasar keuangan global, Bank Indonesia terus memperkuat bauran kebijakan moneter, makroprudensial, dan sistem pembayaran," kata Perry di Jakarta, Rabu.
Dalam konferensi pers Hasil Rapat Dewan Gubernur BI Bulan Mei 2024, Perry menuturkan bahwa BI melakukan bauran kebijakan tersebut melalui lima cara utama:
- Penguatan strategi operasi moneter pro-market untuk meningkatkan efektivitas kebijakan moneter.
- Peningkatan stabilisasi nilai tukar rupiah melalui intervensi di pasar valas pada transaksi spot, Domestic Non-Deliverable Forward (DNDF), dan Surat Berharga Negara (SBN) di pasar sekunder.
- Penguatan strategi transaksi term-repo SBN dan swap valas yang kompetitif guna menjaga kecukupan likuiditas perbankan.
- Pendalaman kebijakan transparansi Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK) dengan fokus pada sektor ekonomi.
- Penguatan sinergi perluasan akseptasi digital bersama pelaku industri sistem pembayaran.
Perluasan akseptasi digital dilakukan untuk meningkatkan akuisisi merchant QRIS di seluruh kategori usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) melalui peningkatan kualitas layanan, penguatan berbagai program promosi, dan kampanye penggunaan QRIS, termasuk QRIS Jelajah Indonesia.
Lebih lanjut, Perry menjelaskan bahwa penguatan strategi operasi moneter pro-market dilakukan melalui penguatan struktur suku bunga di pasar uang rupiah untuk menjaga daya tarik imbal hasil dan aliran masuk portofolio asing ke aset keuangan domestik guna mendukung stabilitas nilai tukar rupiah. Strategi operasi moneter juga dilaksanakan melalui optimalisasi Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), Sekuritas Valas Bank Indonesia (SVBI), dan Sukuk Valas Bank Indonesia (SUVBI).
Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi kebijakan dengan pemerintah untuk memitigasi dampak risiko ketidakpastian global yang masih tinggi. Untuk pengendalian inflasi, koordinasi kebijakan dengan pemerintah pusat dan daerah ditempuh melalui program Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di berbagai daerah dalam Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP dan TPID).
Koordinasi kebijakan moneter dan fiskal juga diperkuat untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan momentum pertumbuhan ekonomi. Bank Indonesia terus mempererat sinergi kebijakan dengan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) untuk menjaga stabilitas sistem keuangan dan mendorong kredit/pembiayaan kepada dunia usaha.
Komentar