Industri Asuransi Kendaraan Tertekan, Zurich Indonesia Siapkan Langkah Strategis

Industri Asuransi Kendaraan Tertekan, Zurich Indonesia Siapkan Langkah Strategis (Kompas.com)
Industri Asuransi Kendaraan Tertekan, Zurich Indonesia Siapkan Langkah Strategis (Kompas.com)

Medan, Harianbatakpos.com – Rencana pemerintah menaikkan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen mulai 1 Januari 2025 diperkirakan memberikan dampak besar pada berbagai sektor, termasuk industri asuransi kendaraan.

Presiden Direktur PT Zurich General Takaful Indonesia (Zurich Syariah), Hilman Simanjuntak, menegaskan bahwa lebih dari 50 persen portofolio asuransi Zurich Indonesia berasal dari asuransi kendaraan, dilansir dari Kompas.com.

“Apapun yang terjadi pada industri otomotif tentu akan berpengaruh pada kami,” ungkap Hilman dalam konferensi pers, Senin (25/11/2024).

Menurutnya, kondisi industri otomotif yang melemah saat ini dipicu oleh beberapa faktor seperti penurunan daya beli masyarakat, pelemahan nilai tukar rupiah, dan suku bunga tinggi.

Strategi Zurich Indonesia Menghadapi Tantangan PPN 12 Persen

Untuk mengatasi tantangan tersebut, Zurich Indonesia telah menyiapkan beberapa langkah strategis. Fokus utama adalah memperpanjang polis asuransi nasabah eksisting dan meningkatkan penjualan melalui upselling dan cross-selling produk asuransi lain.

Selain itu, Zurich Indonesia juga memanfaatkan potensi produk mikro untuk menopang pertumbuhan. “Produk mikro bisa menjadi tambahan pertumbuhan di Zurich Indonesia untuk melengkapi apa yang terjadi di industri otomotif,” jelas Hilman.

Industri Asuransi Kendaraan dan Kenaikan PPN

Kenaikan tarif PPN dari 11 persen menjadi 12 persen ini juga diperkirakan akan menaikkan harga kendaraan bermotor, yang berpotensi memengaruhi daya beli masyarakat.

Hilman mengakui bahwa meski tantangan besar di depan mata, Zurich Indonesia tetap optimis dan mencari inisiatif baru untuk menjaga keberlanjutan bisnis.

Dengan strategi yang matang, Zurich Indonesia berkomitmen untuk terus beradaptasi dan memberikan solusi inovatif bagi para nasabah, termasuk di sektor asuransi kendaraan.

Penulis: Yuli astutik
Editor: Hendra
Sumber: Kompas.com

Baca Juga