Nasional
Beranda / Nasional / Jeratan Online Scam Maut, Kematian WNI di Kamboja Naik 75 Persen

Jeratan Online Scam Maut, Kematian WNI di Kamboja Naik 75 Persen

Jeratan Online Scam Maut, Kematian WNI di Kamboja Naik 75 Persen
Ilustrasi penipuan online. (Sumber Foto: Shutterstock)

Phnom Penh, HarianBatakpos.com – Kematian WNI di Kamboja mengalami lonjakan drastis hingga 75 persen dalam tiga bulan terakhir. Kenaikan angka tersebut diungkapkan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Phnom Penh sebagai dampak dari meningkatnya jumlah warga negara Indonesia yang terjerat dalam jaringan penipuan online atau online scam di negara tersebut.

Dubes RI untuk Kamboja, Santo Darmosumarto, menyebut bahwa kenaikan kasus kematian WNI di Kamboja berkorelasi langsung dengan tingginya aktivitas WNI dalam kegiatan ilegal tersebut. Meskipun berbagai himbauan sudah disampaikan pemerintah dan informasi soal penipuan online marak diberitakan media, masih banyak WNI yang tergiur tawaran kerja dengan iming-iming gaji besar, pekerjaan ringan, dan fasilitas nyaman.

“Walau sudah sering viral di media sosial, nyatanya WNI masih banyak yang tertipu tawaran kerja menyesatkan. Ini menjadi masalah serius,” kata Santo dalam keterangan pers pada Kamis (24/4/2025).

Kapolres Gresik Tindaklanjuti Kasus Bayi Sakit: Polri Biayai Pengobatan

Berdasarkan data dari kepolisian dan rumah sakit setempat, kematian WNI di Kamboja paling banyak disebabkan oleh stroke dan penyakit jantung sebanyak 11 kasus. Kemudian diikuti oleh diabetes, gagal ginjal, dan penyakit liver sebanyak 5 kasus. Ada juga 4 kasus yang disebabkan oleh kanker, epilepsi, demam berdarah dengue (DBD), serta gangguan internis lainnya. Selain itu, tercatat 3 kasus akibat penyakit menular seksual dan kecelakaan lalu lintas, serta 2 kasus akibat penyakit paru-paru.

Dalam periode Januari hingga Maret 2025, KBRI Phnom Penh mencatat penanganan sebanyak 1.301 kasus WNI bermasalah di Kamboja. Angka ini meningkat 174 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Dari jumlah itu, sekitar 85 persen berkaitan dengan kasus online scam, sementara sisanya menyangkut urusan perdata lainnya.

Melihat tren meningkatnya kematian WNI di Kamboja, Dubes Santo kembali mengingatkan pentingnya kehati-hatian masyarakat Indonesia saat menerima tawaran kerja ke luar negeri. Ia menekankan perlunya peningkatan literasi digital dan edukasi agar WNI tidak mudah terjerumus ke dalam praktik penipuan rekrutmen kerja ilegal.

“Kami akan memperkuat koordinasi dengan lembaga terkait di Indonesia untuk mendorong upaya pencegahan, baik terhadap online scam maupun risiko kematian akibat kondisi kerja yang buruk,” jelasnya.

Kritik Terhadap Pernyataan Menkes: Gaji Tinggi Belum Jamin Kesehatan

Kematian WNI di Kamboja menjadi peringatan serius bagi seluruh masyarakat Indonesia agar tidak mudah tergoda janji palsu dan selalu memastikan keabsahan lowongan kerja sebelum berangkat ke luar negeri.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

× Advertisement
× Advertisement