Kemenhub Belum mengetahui LRT Medan akan Dirancang Sampai Danau Toba

Medan-BP: Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara MZ Siregar mengklaim bahwa proyek kereta ringan (LRT) Medan akan dirancang agar bisa sampai menjangkau kawasan wisata unggulan, Danau Toba, namun hal itu ternyata belum diketahui oleh Kementerian Perhubungan.

"Melayang dia jadinya, langsung Medan-Danau Toba," kata Siregar saat ditemui di sela-sela Asia Europe Meeting Transport Senior Official's Meeting (ASEM-TSOM) di Medan, Rabu(18/7)

Siregar menambahkan bahwa saat ini setidaknya ada dua investor yang tertarik untuk menggarap proyek tersebut.

"China dan Korea Selatan sudah rapat-rapat, kita fasilitator, bantu keinginannya," katanya.

Lanjur Siregar, kedua investor itu sudah melakukan kajian dan peninjauan ke lapangan.

"Mereka sudah bersedia, kita tunggu saja siapa yang duluan Korea apa China," katanya.

Investasi tersebut kemungkinan ditempuh lewat skema antarpemerintah (G to G) dan pembangunan diperkirakan memakan waktu hingga lima tahun mendatang.

Siregar mengaku belum bisa menjawab potensi besaran biaya yang diperlukan.

"Yang jelas lebih besar dari LRT Palembamg karena jaraknya sampai 160 kilometer," tambahnya.

Humas Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Eben Torsa mengatakan pihak Pemprov belum mendiskusikan rencana perpanjangan jalur LRT hingga Danau Toba ke pemerintah pusat, dalam hal ini, Kemenhub.

"Memang baru dengar kalau akan dibangun sampai ke Danau Toba, karena dulu pembahasan tidak sampai situ," katanya.

Eben menilai itu mungkin saja apabila dari segi pembiayaan sangat kuat dan investor sanggup untuk menutupi semua biayanya.

Lanjut Eben, pasalnya dalam berinvestasi untuk proyek infrastruktur perkeretaapian sangat lama untuk pengembalian modal.

Eben menambahkan, jalur menuju Danau Toba berbukit-bukti, sehingga biaya yang dibutuhkan cukup besar.

"Artinya kalau permintaan ke sana sedikit, investor akan berpikir ulang. Jadi kita wait and see saja, semoga Pemda segera berkoordinasi dengan pemerintah pusat terkait hal ini," katanya.

Proyek itu diperkirakan akan menelan biaya sebesar Rp16 triliun dengan sumber pembiayaan dari pemerintah serta kalangan investor swasta. (BP/EI)

Penulis:

Baca Juga