Indonesia sebagai negara dengan keberagaman budaya dan etnis yang kaya, menyimpan kekayaan spiritual yang tak ternilai dalam bentuk agama-agama suku asli. Agama-agama ini, seringkali terjalin erat dengan kehidupan sehari-hari, warisan nenek moyang yang diwariskan secara turun-temurun.
Kejawen
Salah satu agama suku asli yang signifikan adalah Kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa atau yang lebih dikenal dengan istilah “Kejawen”. Kejawen merupakan sistem kepercayaan tradisional Jawa yang memiliki akar kuat dalam kebudayaan dan sejarah Indonesia.
Kejawen mengakui adanya keberadaan roh, dewa-dewi, dan nenek moyang sebagai bagian dari alam semesta. Prinsip utama dalam Kejawen adalah menjaga keseimbangan antara manusia dengan alam dan roh-roh yang ada.
Kaharingan
Kaharingan adalah salah satu Agama asli Indonesia yang berasal dari Kalimantan. Suku Dayak banyak menganut Agama ini sejak lama sebelum Agama-agama besar diakui oleh pemerintah. Kaharingan percaya akan adanya entitas yang sering disebut dengan Ranying Hatalla. Entitas itu bisa disamakan dengan Tuan Yang Maha Esa.
Agama Kaharingan dimasukkan ke dalam Agama Hindu pada tahun 1980. Kemiripan tradisi dan lelakunya dirasa mirip oleh pemerintah. Meski masuk dalam cakupan Agama Hindu, Kaharingan masih memiliki tradisi asli yang tak bisa disamakan dengan Agama lainnya. Misal mereka punya tempat ibadah yang dinamai dengan Balai Basarah.
Ugama Malin
Ugamo Malim adalah Agama asli dari Suku Batak di kawasan Toba. Jauh sebelum Islam, Kristen, dan Katolik dipeluk oleh masyarakat setempat. Agama ini memiliki kesamaan dengan Agama Kuno Yahudi yang terletak jauh berseberang samudera. Saat ini, Ugamo Malim telah dipeluk oleh 35 generasi suku Batak. Artinya, Agama ini telah ada sejak 800 tahun yang lalu.
Dalam Ugamo Malim dikenal Tuhan YME dengan julukan Debata Mula Jadi Na Bolon. Tuhan dalam kepercayaan Ugamo Malim menciptakan alam semesta, bumi, manusia dan segala hal yang ada di sekitarnya.
Sunda Wiwitan
Sunda Wiwitan adalah Agama yang telah dianut oleh sekelompok masyarakat Sunda sejak ratusan tahun yang lalu. Bahkan sebelum Hindu dan Budha masuk ke negeri ini, ajaran Sunda Wiwitan sudah ada dan berkembang di masyarakat.
Di era modern seperti sekarang, masyarakat Sunda Wiwitan bisa ditemukan di kawasan Kanekes, Banten; Kampung Naga, Cirebon; dan Cigugur, Kuningan. Sunda Wiwitan memuja roh nenek moyang sebagai entitas yang ditinggikan. Selain memuja nenek moyang, Sunda Wiwitan juga memiliki satu Tuhan yang kerap disebut dengan Sang Hyang Kersa.
Marapu
Marapu adalah sebuah Agama asli Pulau Sumba yang konon telah ada sejak ratusan tahun yang lalu. Orang dengan agama ini melakukan pemujaan kepada nenek moyang yang telah pergi dari dunia. Orang dengan Agama Marau percaya bahwa setelah kematian datang, mereka akan pergi ke sebuah tempat yang sangat indah bernama Prai Marapu.
Tempat yang konon sangat indah itu bisa disamakan seperti surga di Agama seperti Islam dan Kristen. Kompleksitas Agama Marapu yang telah ada sejak ratusan tahun lalu bisa dilihat dari banyaknya upacara keagamaan.
Penting untuk memahami dan menghargai keberagaman agama suku asli bangsa Indonesia sebagai bagian dari warisan budaya yang harus dilestarikan. Pemerintah dan masyarakat seharusnya berperan aktif dalam menjaga keberlangsungan dan keberagaman agama-agama ini, serta menghormati hak-hak kebebasan beragama bagi setiap individu.
Komentar