Kinerja Bursa Saham Amerika Serikat 2024: Wall Street Cetak Pertumbuhan Ciamik Berkat Boom AI dan Pemangkasan Suku Bunga

Ketidakpastian Global Pengaruhi Proyeksi Ekonomi Makro 2024, Pertumbuhan Hanya 5%
Ketidakpastian Global Pengaruhi Proyeksi Ekonomi Makro 2024, Pertumbuhan Hanya 5%

AS, HarianBatakpos.com – Bursa saham Amerika Serikat (AS), atau yang dikenal dengan Wall Street, mencatatkan pertumbuhan yang luar biasa sepanjang tahun 2024. Meskipun tidak mengalami Santa Claus rally dan ditutup dalam zona pelemahan harian pada akhir tahun, Wall Street berhasil menunjukkan performa ciamik yang didorong oleh perkembangan Artificial Intelligence (AI) dan pemangkasan suku bunga oleh The Federal Reserve (The Fed).

Pada penutupan perdagangan Selasa (31/12/2024), Indeks S&P 500 turun 25,14 poin, atau 0,43%, dan ditutup pada level 5.881,80 poin. Nasdaq Composite turun 175,99 poin, atau 0,90%, ke posisi 19.310,79, sementara Dow Jones Industrial Average (DJI) mengalami penurunan 28,46 poin, atau 0,07%, menjadi 42.545,27.

Namun, meskipun adanya penurunan di akhir tahun, sepanjang 2024, Wall Street berhasil meraih kinerja gemilang berkat ledakan sektor AI dan keputusan The Fed untuk memangkas suku bunga pertama kali dalam tiga setengah tahun terakhir.

Nasdaq menjadi juara dengan melonjak 30,79% selama setahun penuh, disusul oleh S&P 500 yang menguat 24,01%, sementara Dow Jones Average Industrial Index menguat sebesar 12,80%. Pencapaian tersebut menandai dua tahun kenaikan terbaik bagi Nasdaq dan S&P 500 sejak 1997-1998.

Pergerakan Bursa Saham Amerika Serikat Sepanjang 2024

Meskipun Wall Street mengalami penurunan di penghujung tahun, kinerja tahunan yang luar biasa pada 2024 didorong oleh tiga faktor utama: perkembangan pesat Artificial Intelligence (AI), pemangkasan suku bunga The Fed, dan kekuatan ekonomi AS yang tetap terjaga meskipun terdapat tantangan dari pertikaian geopolitik, pemilihan presiden AS, serta pergeseran kebijakan The Fed menuju 2025.

Menurut Greg Bassuk, CEO di AXS Investments, New York, "Tidak ada Santa Claus rally minggu ini, namun investor masih mendapatkan keuntungan besar pada tahun 2024."

"2024 adalah tahun yang luar biasa bagi keuntungan ekuitas, dengan tiga faktor dominan: ledakan AI, pemotongan suku bunga oleh The Fed, dan ekonomi AS yang kuat," jelas Bassuk, menambahkan bahwa hal ini membentuk landasan bagi kekuatan berkelanjutan di tahun 2025.

Pandangan Ke Depan: 2025 dan Tantangan Pasar Keuangan AS

Melihat ke tahun 2025, pasar keuangan kini memperkirakan ada kemungkinan pemotongan suku bunga tambahan sekitar 50 basis poin oleh The Fed. Investor juga memperhatikan ketidakpastian terkait kebijakan pajak dan tarif di bawah pemerintahan Presiden terpilih Donald Trump.

Bassuk mengingatkan bahwa "Investor perlu berhati-hati terhadap dampak pemerintahan Trump yang akan datang dan bagaimana hal ini akan mempengaruhi sektor-sektor tertentu."

Selain itu, ketidakstabilan geopolitik, seperti perang Rusia-Ukraina dan konflik di Timur Tengah, bisa memicu kekhawatiran di sektor-sektor yang terkait dengan wilayah-wilayah yang terdampak.

Namun, Bassuk tetap yakin bahwa boom sektor AI masih memiliki potensi pertumbuhan yang besar. "Valuasi saham telah meningkat, tetapi kami percaya pertumbuhan AI akan terus berlanjut dan berkembang melampaui perangkat keras menuju perangkat lunak di hampir semua sektor," pungkasnya.

Penulis: Affif Dwi As'ari

Baca Juga