Kinerja dan Pembinaan Disperindag Sumut Lemah, Ribuan Industri Kecil Rumahan di Sumut Terancam Tidak Beroperasi

Pengrajin tenunan ulos di Tapanuli. BP/ist

Medan-BP: Kinerja dan pembinaan Industri Kecil (IK) rumahan di Kabupaten/Kota di Sumut sangat lemah sehingga mengancam ribuan nasib pengusaha kecil tidak beroperasi lagi alias tutup.

Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Militan Sumut Efendi S berbicara pada harianbatakpos.com di Medan, Senin (23/7/2020) menjawab pertanyaan nasib indutri Kecil Perumahan enam bulan belakangan ini terutama sejak pandemik Covit-19 melanda Indonesia khususnya daerah Sumatera Utara.

Efendi menjelaskan, pembinaan industri kecil seperti pengrajin anyaman rotan dan bambu serta keranjang, sapu lidi, kain tenunan ulos yang juga dimodifikasi menjadi jaket, jas, tali pinggang, jaket, sendal dan lainnya yang masuk dalam industri perumahan Alat Tradisional Bukan Mesin (ATBM), sangat-sangat memprihatinkan.

Pengrajin kecil ini, nasibnya semakin terpuruk dan terancam tidak berproduksi lagi karena tidak adanya terobosan dan pembinaan dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sumut yang membawahi Industri Kerajinan rumahan itu.

"Kita  sudah turun ke daerah-daerah dan melihat nasib industri kecil di Kabupaten/Kota di Sumut sudah tidak beroperasi lagi dan sebagian  sudah tutup tidak melakukan kegiatannya. Sedangkan pelaku industrinya sudah terancam menjadi pengangguran," jelas Efendi yang selalu menyoroti nasib pekerja kecil dan marjinal ini.

Seharusnya, Dinas Perindag Sumut selaku pembina pengrajin industri kecil  rumahan di Sumut, sudah turun tangan dan mencari jalan keluar untuk menyiasati situasi ini terlebih dalam masa pandemi covid-19 yang sudah berjalan hampir 4 bulan ini.

Pengrajin rotan dan keranjang di Langkat. BP/ist

Sewaktu era tahun 1980-an saat Buha Tambunan menjabat Kadis Perindag Sumut, jelasnya lagi,  pernah terjadi krisis seperti ini. Tetapi Buha segera bertindak dan mencari solusi  melakukan pembinaan secara langsung dan melalui Dinas Perindag yang berada di Kabupaten/Kota di Sumut.

Dengan kecakapan dan ilmu yang dimilikinya, krisis itu cepat tertatasi dan industri rumahan itu bangkit lagi. Bahkan kerajinan ulos dengan modifikasi jaket, jas, sendal dan industri rumahan seperti anyaman rotan dan sapu lidi bangkit kembali  bahkan hingga ekspor ke luar negeri sehingga kerajinan rumahan itu semakin maju dan berkembang.

Sedang saat ini masa pandemi corona ini, industri rumahan makin terpuruk dan tidak ada solusi dan perhatian dari pembina industri kecil di Dinas Perindag Sumut yang berkantor Pusat di Jalan Putri Hijau Medan.

Salah Penempatan

Tidak adanya perhatian pembinaan industri kecil perumahan di Kabupaten/Kota di Sumut saat ini, akibat lemahnya kinerja Kadis Perindag Sumut Yohny Waldi dalam memimpin Dinas Perindag Sumut yang tupoksinya secara Internasional dan berhubungan dengan luar negeri tersebut.

"Kadis Perindag Sumut saat ini bidang ilmu yang dikuasainya Perikanan tetapi dipercayakan oleh Gubsu Eddi Rahmayadi menjadi Kadis Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sumut, jadi tidak nyambung sehingga mempengaruhi perkembangan industri perumahan di daerah ini," tegasnya Efendi lagi.

Bisa saja, jelasnya lagi, pengangkatan dan jabatan Kadis Perindag Sumut itu, akibat kedekatan istrinya yang saat ini duduk menjadi anggota Dewan di Provinsi.

Yang jelas untuk ke depan, harap Efendi lagi, kita menginginkan pejabat di Disperindag Sumut benar-benar profesional dan ahli ekonomi sehingga benar-benar  memperhatikan nasib ribuan industri kecil rumahan dapat bengkit lagi dengan terobosan-terobosan baru sehingga dapat bangkit  lagi ditengah pandemi covid-19 ini, tegas Efendi. (BP/EI)

Penulis: -

Baca Juga