Semarang,harianbatakpos.com — Kepala SMKN 3 Kota Semarang, Harti, menjelaskan kronologi hilangnya seorang siswi, Naomi Daviola (17), yang dilaporkan hilang di Gunung Slamet, Jawa Tengah. Naomi menghilang setelah melakukan pendakian melalui jalur Dukuh Bambangan, Desa Kutabawa, Kecamatan Karangreja, Purbalingga, pada Sabtu (5/10/2024).
Naomi dinyatakan hilang sejak Minggu (6/10/2024) setelah terpisah dari kelompoknya saat turun dari pendakian. “Ketika mau turun ke pos Bambangan, Naomi yang bersama tiga temannya izin untuk turun terlebih dahulu, tetapi sampai pos Bambangan tidak ada,” ungkap Harti saat ditemui di kantornya pada Selasa (8/10/2024).
Setelah menerima laporan mengenai hilangnya Naomi, Tim SAR gabungan segera melakukan pencarian. Berita menggembirakan datang ketika Naomi ditemukan di pos 7 dalam keadaan selamat. “Alhamdulillah, baru saja dapat berita dari tim bahwa sudah ditemukan dalam keadaan selamat,” kata Harti. Naomi ditemukan pada pukul 10.00 WIB dan saat ini masih dalam proses evakuasi. “Ditemukan di pos 7 arah Kabupaten Pemalang,” tambahnya.
Harti menegaskan bahwa pendakian yang dilakukan oleh Naomi bukan merupakan kegiatan sekolah. Dia mengingatkan bahwa kegiatan tersebut dilakukan melalui jasa open trip dan bukan merupakan bagian dari program sekolah. “Kegiatan di luar sekolah,” pungkasnya.
Kejadian ini membawa perhatian besar terhadap pentingnya pendidikan keselamatan dan kesadaran dalam kegiatan luar ruangan, terutama di kalangan pelajar. Dalam konteks pendidikan, insiden ini menggugah kebutuhan akan pembekalan materi keselamatan yang lebih mendalam bagi siswa. Sekolah-sekolah perlu mengedukasi siswa tentang risiko yang terkait dengan kegiatan di alam terbuka, termasuk pentingnya persiapan yang matang, pemahaman terhadap lingkungan, dan penggunaan peralatan yang tepat.
Di tengah euforia penemuan Naomi, kasus ini juga menyoroti pentingnya koordinasi antara pihak sekolah, orang tua, dan penyelenggara kegiatan luar ruangan. Sekolah dapat berperan aktif dalam memberikan informasi kepada siswa dan orang tua mengenai penyelenggaraan kegiatan di luar lingkungan sekolah, termasuk memilih penyelenggara yang terpercaya.
Dari perspektif pendidikan, sekolah sebaiknya juga memberikan pelatihan dan simulasi tentang cara bertahan di alam terbuka, teknik navigasi, dan cara meminta bantuan saat dalam situasi darurat. Dengan meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan, diharapkan siswa dapat lebih memahami risiko yang mungkin dihadapi dan bertindak dengan bijak saat berada di luar kelas.
Kisah Naomi Daviola mengingatkan kita akan risiko yang dihadapi saat melakukan aktivitas luar ruangan dan pentingnya pendidikan keselamatan. Meskipun kejadian ini berakhir bahagia dengan penemuan Naomi dalam keadaan selamat, penting bagi lembaga pendidikan untuk terus berupaya meningkatkan kesadaran akan keselamatan dan perlunya persiapan yang baik sebelum berpartisipasi dalam kegiatan di alam bebas. Keterlibatan aktif sekolah dalam mendidik siswa tentang keselamatan dapat membantu mencegah kejadian serupa di masa mendatang, memastikan bahwa pengalaman belajar di luar kelas tetap aman dan menyenangkan.BP/CW1
Komentar