Kisah Pemuda yang Masuk Surga Tanpa Salat dan Puasa

Medan, HarianBatakpos.com - Kisah inspiratif tentang pemuda masuk surga tanpa salat dan puasa menjadi pelajaran berharga dalam sejarah Islam. Dalam sirah Rasulullah SAW, diceritakan seorang pemuda bernama Amr bin Tsabit bin Waqsy—yang dikenal juga dengan nama Al Ushairim—masuk surga meskipun belum sempat menjalankan salat dan puasa. Kisah ini terekam dalam Sirah Nabawiyah karya Syaikh Shafiyyurrahman Al Mubarakfuri.
Al Ushairim sebelumnya dikenal sebagai sosok yang menolak ajakan untuk memeluk Islam. Berkali-kali diajak masuk Islam, berkali-kali pula ia menolaknya. Namun, hidayah datang jelang Perang Uhud, saat Rasulullah SAW dan pasukannya sedang bersiap menghadapi musuh. Kisah pemuda masuk surga tanpa salat dan puasa ini menjadi bukti keagungan rahmat Allah SWT.
Kala itu, Al Ushairim menanyakan keberadaan Sa’ad bin Mu’adz, para sahabat, dan kaumnya. Semua jawaban mengarah ke satu tempat: Uhud. Hati Ushairim pun tergugah. Ia mendatangi Rasulullah SAW, menyatakan keimanannya, dan langsung bergabung dalam barisan kaum muslimin untuk berperang. Ini menjadi titik balik penting dalam kisah pemuda masuk surga tanpa salat dan puasa ini.
Tanpa ragu, Al Ushairim maju bertempur. Ia berperang dengan keberanian penuh, meski belum pernah sekalipun mengerjakan salat atau puasa. Setelah pertempuran selesai, pasukan dari Bani Abdul Asyhal menemukan tubuhnya dalam kondisi kritis dengan tombak masih tertancap. Ketika ditanya alasan bertempur, Ushairim dengan tegas menjawab bahwa ia masuk Islam karena cinta kepada agama, bukan karena faktor lain. Inilah inti dari kisah pemuda masuk surga tanpa salat dan puasa yang diceritakan oleh Rasulullah SAW.
Setelah wafat, Rasulullah SAW bersabda, “Ia termasuk penghuni surga.” Dalam riwayat lain, Rasulullah SAW mengatakan, “Ia sedikit berbuat, tetapi diberi balasan.” (HR Bukhari). Abu Hurairah RA juga menguatkan bahwa Ushairim tidak pernah menjalankan salat sampai akhir hayatnya, namun tetap memperoleh balasan surga. Kisah pemuda masuk surga tanpa salat dan puasa ini menjadi pengingat bahwa keikhlasan dan iman di akhir hayat bisa membawa seseorang pada rahmat Allah.
Komentar