Komisaris Independen PT BCA, Cyrillus Harinowo Sebut BI Perlu Naikkan Suku Bunga Acuan
Jakarta-BP: Bank Indonesia (BI) dinilai masih perlu menaikkan suku bunga acuan untuk menghadapi pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. Untuk diketahui, saat ini Rupiah masih bertahan di level Rp 14.800an per USD.
Komisaris Independen PT Bank Central Asia, Cyrillus Harinowo mengatakan, Bank Indonesia harus menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin untuk kenaikan 25 basis poin suku bunga acuan AS. Suku bunga AS saat ini 2 persen dan diprediksi masih akan naik ke angka 3,25 persen.
"Bank Indonesia harus naikkan 50 basis poin untuk kenaikan 25 basis poin FFR. Ini untuk menaikkan kestabilan Rupiah," ujar Cyrillus dalam acara Kafe BCA on the road di Yogyakarta, seperti ditulis Senin (24/9).
Cyrillus mengatakan Bank Indonesia memiliki kesempatan menaikkan suku bunga acuan sebanyak 12 kali dalam satu tahun sementara AS hanya 4 kali satu tahun. Dengan demikian, setiap suku bunga AS naik maka BI dapat mengimbangi.
"Karena FFR naikkan bunga 4 kali dalam setahun, sementara kita punya kesempatan naikkan bunga 12 kali setahun. Jadi ini bisa diimbangi," jelasnya.
Sementara itu, Pengamat Ekonomi Universitas Gadjah Mada (UGM) Tony Prasetiantono mengatakan, Bank Indonesia harus mengimbangi kenaikan suku bunga AS untuk menjaga tergerusnya devisa dalam rangka stabilisasi Rupiah.
"BI harus naikkan lagi, timingnya kapan, apakah mendahului the Fed atau sebelumnya. Kalau saat ini mulai stabil dibawah Rp 15.000, lebih baik di sekitar FFR. Kalau tidak, korbannya cadangan devisa bakal tergerus lagi. Pilihannya gelontor cadangan devisa atau naikkan suku bunga atau kombinasi keduanya," jelasnya.
(Merdeka) BP/JP
Komentar