Komplotan Pencuri Minyak Avtur di Pantai Labu Beraksi Sejak 2022

Deli Serdang, HarianBatakpos.com - Komplotan pencuri minyak avtur yang menyuplai bahan bakar untuk Bandara Kualanamu di Pantai Labu, Kabupaten Deli Serdang, diketahui telah beraksi sejak tahun 2022. Dalam sekali aksi, para pelaku mencuri hingga 30 kiloliter (KL) bahan bakar.
"Menurut keterangan dari pelaku, sekali beraksi dapat mengambil sekitar 30 KL BBM jenis avtur," ujar Kadispen Lantamal I Letkol Laut Nelson Sagala, Kamis (13/2/2025).
Nelson menyebut bahwa kasus pencurian minyak avtur ini telah diserahkan kepada Polresta Deli Serdang untuk ditindaklanjuti. "Betul, kemarin sore sudah diserahkan ke Polresta Deli Serdang," jelasnya.
Modus Operandi Pencurian Minyak Avtur
Pengungkapan kasus pencurian minyak avtur ini dilakukan pada Selasa (11/2), setelah aparat menerima laporan adanya pencurian minyak melalui pipa laut Pertamina saat kapal tanker tiba di perairan tersebut.
Pada pukul 05.00 WIB, petugas mendapatkan informasi terkait keberadaan sebuah gubuk berisi tangki-tangki plastik yang diduga menampung minyak curian di kawasan Pantai Dewi Indah. Selanjutnya, pada pukul 12.00 WIB, Posal Pantai Labu dan Patkamla Karang Gading melakukan penggerebekan dan menemukan tangki-tangki berisi minyak avtur.
Dalam operasi ini, petugas berhasil menangkap tiga pelaku, yakni Rafar alias Tofa (47), Irwansyah alias Dede (31), dan Hairi (43). Sementara itu, satu tersangka lainnya bernama Jack (50) masih dalam pencarian.
Barang Bukti dan Cara Pelaku Melakukan Pencurian
Selain menangkap para tersangka, petugas juga mengamankan sejumlah barang bukti, antara lain 29 tangki berisi satu ton avtur per tangki, dua drum plastik berkapasitas sekitar 220 liter avtur, serta selang minyak yang digunakan dalam pencurian ini.
"Para pelaku melakukan tapping pipa di bibir Pantai Dewi Indah dengan cara melubangi pipa kosong menggunakan bor. Setelah itu, mereka menyambungkannya ke pipa besi dan selang hingga ke gudang penampungan," jelas Nelson.
Para pelaku beraksi saat kapal tanker Pertamina tiba dan melakukan proses transfer minyak melalui pipa bawah laut. Setelah itu, mereka membuka keran pipa yang berada di dalam gudang untuk mengalirkan minyak avtur ke tangki plastik yang sudah disiapkan. Diperkirakan aksi pencurian ini telah berlangsung selama dua tahun.
"Para pelaku menunggu saat tanker Pertamina tiba di titik lego jangkar dan proses transfer minyak dimulai. Mereka kemudian membuka keran di dalam gudang untuk mengalirkan minyak ke tangki-tangki plastik hingga penuh," tambahnya.
Pihak Berwenang Selidiki Jaringan Pencurian Minyak Avtur
Kasus pencurian minyak avtur ini masih dalam proses penyelidikan lebih lanjut. Pihak kepolisian akan mendalami apakah ada keterlibatan pihak lain dalam jaringan pencurian ini.
Minyak avtur merupakan bahan bakar utama bagi pesawat terbang dan pencurian dalam jumlah besar seperti ini bisa berdampak pada operasional penerbangan. Oleh karena itu, aparat berwenang akan terus berupaya menindak tegas para pelaku pencurian BBM ilegal.
Komentar