Konten Viral! TikToker Malaysia Akui Rekayasa Hilang di Hutan Bandung untuk Naikkan Follower

Bandung, HarianBatakpos.com - Masyarakat Bandung dihebohkan dengan kabar seorang TikToker asal Malaysia yang dikabarkan hilang di hutan kawasan Bandung. Kabar yang meresahkan itu pertama kali diunggah melalui akun TikTok @amnazhan dengan judul "Pempengaruh Malaysia Hilang di Hutan Bandung Selepas Buat Content Paranormal (Tiktoker Eykaa hilang)". Namun, setelah dilakukan penyelidikan lebih lanjut, petugas kepolisian membongkar bahwa kabar tersebut hanyalah rekayasa demi konten.
Kapolsek Panyileukan, Kompol Kurnia, mengungkapkan bahwa kabar tersebut dibuat oleh dua warga negara Malaysia, Ammar Mohd Nazhan bin Noralyadi dan Aras bin Abdullah, dengan tujuan untuk meningkatkan jumlah pengikut dan engagement di media sosial mereka. "Tujuan pembuatan konten ini adalah untuk menaikkan rating dan follower akun TikTok dan YouTube mereka, dengan skenario seolah-olah seorang TikToker bernama Eykaa hilang di hutan Bandung," ujar Kompol Kurnia.
Peristiwa ini bermula pada Minggu, 2 Februari 2025, pukul 19.00 WIB, saat Ammar dan Aras melakukan siaran langsung di kawasan Embah Garut, Kelurahan Cisurupan, Kecamatan Cibiru, Bandung. Dalam siaran langsung tersebut, mereka membuat skenario bahwa seorang TikToker bernama Eykaa menghilang setelah melakukan aktivitas paranormal di hutan.
Meskipun kegiatan tersebut mendapat izin dari Ketua RT, RW, dan Sekretaris Kelurahan Cisurupan, Ariv Riva Arviana, namun tidak ada petugas kepolisian yang dilibatkan dalam pengawasan kegiatan tersebut. "Kegiatan ini tidak dilaporkan ke kepolisian dan tanpa rekomendasi dari Polsek Panyileukan maupun Polrestabes Bandung," lanjut Kompol Kurnia.
Konten tersebut merupakan bagian dari produksi yang dilakukan oleh akun @BernamaTV dan @LobakMerahmy, dengan total sembilan episode. Para kreator konten ini mengaku tidak menyangka bahwa skenario yang mereka buat akan menjadi perbincangan luas dan menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat Bandung.
Setelah penyelidikan lebih lanjut, Ammar dan Aras mengaku bahwa konten tersebut hanya rekayasa untuk meningkatkan popularitas mereka. Kedua kreator tersebut kemudian menandatangani surat pernyataan di atas materai yang menyatakan tidak akan mengulangi perbuatan serupa di masa depan. "Pada pukul 23.30 WIB, mereka menandatangani surat pernyataan yang menyatakan tidak akan mengulangi perbuatan ini dan telah dibuatkan video klarifikasi," tutup Kompol Kurnia.
Komentar