Kunjungi Korban Gempa NTB, Mensos: Tanggap Darurat Tak Cukup 5 hari

LOMBOK-BP: Menteri Sosial Idrus Marham mengunjungi Nusa Tenggara Barat untuk meninjau daerah yang terdampak gempa dan memberikan bantuan kepada para korban.
Idrus Marham meminta kepada Pemda Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk menambah masa tanggap darurat bencana gempa Lombok. Dilansir Kumparan, Idrus menilai, 5 hari tak cukup memulihkan kondisi masyarakat setelah gempa.
“Keputusan tanggap darurat 5 hari, berarti tinggal 3 hari lagi. Ini belum cukup, perlu diusulkan ditambah seperti apa ini,” kata Idrus di Posko Bencana Sembalun, Lombok Timur, Senin (30/7).
Menanggapi permintaan itu, Kepala Dinas Sosial NTB Ahsanul Khalik mengatakan, ada beberapa faktor yang bisa membuat masa tanggap darurat bencana ditambah.
Misalnya, para korban masih belum berani kembali ke rumah, kondisi rumah yang belum bisa ditempati, hingga frekuensi kegempaan yang terjadi. Untuk awal, tanggap darurat gempa lombok ditetapkan 5 hari.
“Ditetapkan di surat keputusan gubernur 5 hari, mulai kemarin. Tapi kan masih bisa ditambah nanti menyesuaikan kondisi,” ucap dia.
Untuk tahap pertama, kata Idrus, pemerintah akan memberikan bantuan sebesar Rp15 juta kepada ahli waris korban gempa yang meninggal
Pemerintah juga akan menyalurkan bantuan seperti tenda dan makanan kepada para korban gempa di NTB, kata Idrus.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho dalam pesannya di Jakarta, Minggu (29/7), menyebutkan dampak terparah dari gempa terdapat di Kabupaten Lombok Timur.
Sementara itu, kerusakan rumah mencapai lebih dari 1.000 unit rumah baik rusak berat, rusak sedang dan rusak ringan.
Hingga pukul 14.00 WIB, BMKG mencatat telah terjadi 124 kali gempa susulan dengan kekuatan yang lebih kecil dan tidak berpotensi tsunami.
Evakuasi pendaki yang berada di Gunung Rinjani masih dilakukan oleh petugas.
Berdasarkan data dari Balai Taman nasional Gunung Rinjani (BTNGR), jumlah pendaki ke Gunung Rinjani tercatat 826 jiwa, baik wisatawan asing dan nusantara.
Laporan dari BTNGR Resor Senaru sebanyak 115 orang wisatawan asing sudah turun di Senaru Kabupaten Lombok Utara.
Proses evakuasi pendaki masih dilakukan oleh petugas BTNGR, Kantor SAR Mataram, Brimob Polri NTB dan relawan. (BP/ES)
Komentar