"Langkah selanjutnya akan dibangun tembok pembatas di titik rawan, terutama di sini (Tikungan Tirtanadi)," kata Fatoni. Pembangunan tembok ini diharapkan dapat memberikan perlindungan lebih bagi pengguna jalan di kawasan rawan longsor tersebut.
Meski demikian, Fatoni belum memberikan rincian lebih lanjut mengenai waktu pelaksanaan pembangunan. Jalur Medan-Berastagi, yang ditutup sejak Rabu (27/11/2024), kini telah resmi dibuka kembali. Namun, Fatoni mengimbau masyarakat untuk tetap waspada, terutama saat hujan mengguyur wilayah tersebut.
Posko Pengamanan Masih Disiagakan
Fatoni juga menyampaikan bahwa pos pengamanan gabungan yang terdiri dari TNI, Polri, dan BPBD terus siaga di sekitar Desa Sembahe dan Kecamatan Sibolangit. Ia meminta masyarakat untuk mematuhi arahan petugas demi keselamatan bersama.
"Kami melihat ada pengungsian warga. Jalan yang ditutup sudah dibuka kembali, tetapi tetap harus waspada karena hujan masih ada," ujar Fatoni. "Tetap ikuti arahan petugas pengamanan dan jaga kesehatan, karena daerah kita masih terus diguyur hujan," tambahnya.
Kondisi Jalan Tergantung Cuaca
Kepala Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN), Stanley, menjelaskan bahwa jalan yang dibuka saat ini masih dalam kondisi rawan dan bisa kembali ditutup jika hujan deras turun. "Kami masih menyelesaikan pembersihan sisa lumpur. Jika cuaca mendukung, jalan bisa digunakan besok pagi dengan kondisi terbatas. Namun, jika hujan deras turun, jalan akan kembali ditutup," katanya.
Sebelumnya, Dirlantas Polda Sumut, Kombes Pol Muji Ediyanto, menyebut longsor terjadi akibat hujan dengan intensitas tinggi di sekitar lokasi. Musibah ini merenggut nyawa 10 warga dan menyebabkan kerugian besar bagi masyarakat sekitar.
Komentar