Mau Harga Tiket Pesawat Lebih Murah? Jokowi Segera Siapkan Terminal Khusus Maskapai Berbiaya Hemat

JAKARTA-BP: Untuk mendorong pertumbuhan pariwisata Presiden RI Joko Widodo mengamanatkan adanya bandara dan terminal khusus maskapai berbiaya hemat (low-cost carrier/LCC).
Dilansir dari Cnbc Indonesia, Maskapai nasional yang saat ini tercatat sebagai LCC antara lain AirAsia Indonesia, Lion Air, Citilink. Lalu, LCC dari luar negeri seperti Jetstar (Singapura) dan Cebu Pacific (Filipina),
Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Agus Santoso mengatakan adanya terminal dan bandara LCC ini akan membuat layanan-layanan yang diberikan bagi maskapai dan penumpang jadi lebih murah, sehingga harga tiket juga bisa lebih murah.
"Kalau airport LCC kita tahu di negara tetangga yang sudah menerapkan airport LCC ini, mereka fasilitas skytrain-nya tidak disediakan karena mereka mengakomodir jumlah dari masyarakat middle-low yang bisa menjangkau harga tiket," ujar Santoso di Kantor AirAsia, Selasa (24/07/2018).
"Bisa juga dengan terminal LCC, fasilitas-fasilitas itu minimalis juga, sehingga tidak menimbulkan harga PSC [passenger service charge] yang tinggi, karena PSC itu adalah komponen daripada tiket," tambahnya.
Jadi apabila PSC yang dikutip bandara turun maka harga tiket pesawat pun akan lebih murah.
Meski demikian, Agus mengatakan keamanan dan kenyamanan terminal dan bandara LCC ini harus tetap terjamin.
Selain itu, lanjutnya, penetapan tarif layanan di terminal dan bandara LCC ini juga harus didiskusikan dengan pihak operator bandara agar tidak merugikan.
"LCC ini untuk penerapan tentunya regulator ya tapi ini atas masukan dari operator baik itu airport maupun airlinenya jadi ini semuanya dirundingkan. Jadi LCC tetap terjamin tapi profit margin dipatok oleh Angkasa Pura [selaku operator]," tuturnya.
Adapun bandara yang siap untuk mengoperasikan terminal LCC ini dalam waktu dekat adalah Bandara Soekarno-Hatta dan Bandara Banyuwangi.
PT Angkasa Pura II selaku pengelola Bandara Soekarno-Hatta menyatakan Terminal 1 dan 2 akan digunakan sebagai Terminal LCC, sementara itu Terminal 3 akan dihuni oleh maskapai full service seperti Garuda Indonesia.
Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin mengatakan Terminal 1 dan 2 akan direkonstruksi dari sisi pelayanan dan proses bisnis.
"Fisik bangunan kan sudah jadi, nanti kita rekonstruksi layanannya yang memberikan nilai bagi LCC," ungkap Awaluddin, Selasa (24/7/2018).
Dia juga menjelaskan di terminal LCC itu nantinya layanan yang diberikan oleh manusia akan dikurangi.
"Walaupun [Terminal 1 dan 2] kita sudah klaim LCCT, tapi kan masih didominasi layanan manusia. Layanan manusia itu kan mahal, karena operator harus menyediakan tenaga kerja karena desain airport-nya untuk manusia, nanti kita akan kurangi porsi itu. Sehingga airlines itu juga, oh kalau begitu saya akan menyesuaikan," jelasnya. (BP/ES)
Komentar