Menelusuri Taktik Politik Gerindra: Rocky Gerung Ungkap Strategi ‘Bidak Putih’ untuk Prabowo

PILPRES 2029 - Kolase Foto Prabowo Subianto (kiri) dan Rocky Gerung (kanan).
PILPRES 2029 - Kolase Foto Prabowo Subianto (kiri) dan Rocky Gerung (kanan).

Medan,  HarianBatakpos.com -  Dalam konteks politik Indonesia, pengamatan Rocky Gerung mengenai taktik yang dimainkan oleh Partai Gerindra menjadi sorotan. Gerindra, di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto, memasuki fase baru menjelang Pilpres 2029. Rocky Gerung menduga bahwa Gerindra menggunakan strategi "bidak putih" untuk menutup peluang Gibran Rakabuming Raka, Wakil Presiden RI, dalam mencalonkan diri sebagai presiden.

Menurut Rocky, keputusan Gerindra untuk mengusung Prabowo sebagai calon presiden merupakan langkah awal yang strategis. "Jadi Gerindra memainkan bidak putih duluan itu karena juga dikalkulasi saya kira oleh keputusan Mahkamah Konstitusi yaitu threshold-nya dibuat nol," ungkap Rocky. Dengan penghapusan presidential threshold, Gerindra memiliki kesempatan emas untuk melenggang tanpa harus bergantung pada partai lain, dilansir dari detik.com.

Langkah ini menimbulkan dampak signifikan bagi Gibran. Jika Gibran ingin maju, ia harus mencari partai lain yang bersedia menampungnya. Menurut Rocky, "Satu hal yang pasti bahwa penetapan Prabowo sebagai calon Presiden di 2029, hal yang sudah mungkin diantisipasi atau ditunggu oleh banyak orang." Hal ini menunjukkan bahwa Gerindra telah mengambil langkah yang terukur dan strategis dalam menghadapi kompetisi politik mendatang.

Sekretaris Jenderal Gerindra, Ahmad Muzani, menegaskan bahwa keputusan ini didasarkan pada aspirasi seluruh kader partai. Dengan dukungan yang kuat, Gerindra bertekad untuk menyukseskan pencalonan Prabowo di 2029. Dengan penghapusan presidential threshold, peluang bagi banyak calon, termasuk Gibran, menjadi semakin terbatas.

Sebagai penutup, strategi yang dimainkan oleh Gerindra menunjukkan dinamika politik yang kompleks. Rocky Gerung menyoroti pentingnya langkah ini dalam merespons perubahan konstitusi yang berpengaruh terhadap pemilihan calon presiden. Dengan semua faktor ini, masa depan politik Indonesia akan terus menarik untuk diamati.

Penulis: Yuli astutik
Editor: Hendra

Baca Juga