Mengapa Anak Muda Mudah Terjerat Utang? OJK Beberkan Alasan Mengejutkan

Mengapa Anak Muda Mudah Terjerat Utang? OJK Beberkan Alasan Mengejutkan (Cnnindonesia.com)
Mengapa Anak Muda Mudah Terjerat Utang? OJK Beberkan Alasan Mengejutkan (Cnnindonesia.com)

Medan, HarianBatakpos.com - Anak muda di Indonesia saat ini semakin banyak yang terjerat utang, terutama melalui layanan Buy Now Pay Later (BNPL). Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan bahwa fenomena ini terjadi karena kurangnya literasi keuangan di kalangan generasi muda. Layanan BNPL yang berkembang pesat, bahkan hingga sektor perbankan, kini telah digunakan oleh lebih dari 20 juta orang hanya dalam waktu kurang dari sepuluh tahun, dilansir dari Cnnindonesia.com.

Penyebab Anak Muda Terlilit Utang

Wakil Ketua OJK, Mirza Adityaswara, mengungkapkan bahwa sebagian besar pengguna BNPL adalah generasi muda yang cenderung kurang memahami dampak dari utang konsumtif. Meskipun layanan ini menawarkan kemudahan berbelanja dengan cara mencicil, banyak peminjam yang tidak sadar akan potensi risiko keuangan yang timbul di masa depan. Menurutnya, edukasi keuangan sangat penting, dan pengusaha yang menawarkan BNPL harus memberikan informasi yang jelas mengenai cara penggunaan layanan ini.

Selain itu, Mirza menekankan bahwa setiap transaksi BNPL tercatat dalam Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) OJK. Ini berarti riwayat utang seseorang akan terekam, yang dapat mempengaruhi kemampuan mereka dalam mendapatkan pinjaman di masa depan, termasuk Kredit Perumahan Rakyat (KPR).

Meningkatkan Literasi Keuangan untuk Menghindari Ketergantungan Utang

OJK bekerja sama dengan lembaga internasional, seperti OECD, untuk meningkatkan literasi keuangan di Indonesia. Hal ini bertujuan agar masyarakat, khususnya generasi muda, lebih bijak dalam mengelola keuangan dan terhindar dari jebakan utang. OJK juga berharap kerjasama ini dapat mengurangi ketergantungan utang yang sering dialami oleh anak muda akibat penggunaan BNPL yang tidak terkendali.

Meningkatkan kesadaran akan pentingnya literasi keuangan diharapkan dapat membantu anak muda untuk lebih bijak dalam mengelola utang dan mencapai kestabilan keuangan yang sehat.

Penulis: Yuli astutik
Editor: Hendra
Sumber: Cnnindonesia.com

Baca Juga