Mengenali Efek Samping Kemoterapi: 13 Hal yang Perlu Diperhatikan

Medan, HarianBatakpos.com - Kemoterapi adalah salah satu metode pengobatan kanker yang umum dilakukan. Meskipun efektif, kemoterapi dapat memberikan sejumlah efek samping yang signifikan terhadap kesehatan, seperti kelelahan, pendarahan, dan masalah kesuburan. Menurut Cleveland Clinic, efek samping ini muncul karena sel normal dalam tubuh juga dapat rusak oleh obat kemoterapi.
Efek samping kemoterapi sangat bervariasi, dan dapat mencakup kelelahan yang berkepanjangan, rambut rontok, serta mudah pendarahan. “Efek samping yang muncul bergantung pada sel normal mana yang rusak oleh obat kemoterapi,” ujar sumber dari Cleveland Clinic, dilansir dari pafibontangkota.org.
Kemoterapi atau "kemo" bertujuan untuk merusak dan menghancurkan sel-sel kanker. Namun, beberapa sel normal yang cepat membelah, seperti sel di sistem pencernaan dan folikel rambut, juga dapat terkena dampak. Kerusakan ini menyebabkan efek samping seperti mual, muntah, dan perubahan kulit.
Beberapa efek samping yang umum dari kemoterapi meliputi:
- Kelelahan: Rasa lelah yang luar biasa akibat proses pemulihan.
- Rambut Rontok: Biasanya terjadi dalam tiga minggu pertama.
- Perubahan Kulit: Iritasi dan sensitivitas terhadap sinar matahari.
- Mual dan Muntah: Memengaruhi hingga 80% pasien.
- Kehilangan Selera Makan: Perubahan indra perasa.
- Masalah Kandung Kemih: Nyeri saat buang air kecil.
- Sistem Kekebalan Tubuh Melemah: Mengurangi jumlah sel darah putih.
- Pendarahan dan Mudah Memar: Penurunan jumlah trombosit.
- Neuropati Perifer: Nyeri dan mati rasa di tangan dan kaki.
- Kesulitan Berpikir: Masalah dengan memori jangka pendek.
- Masalah Seks dan Kesuburan: Penurunan kadar hormon.
- Perubahan Kebiasaan: Sembelit atau diare.
- Kehilangan Kemandirian: Kesulitan dalam beraktivitas sehari-hari.
Dengan pemahaman yang lebih baik tentang efek samping kemoterapi, pasien dapat lebih siap menghadapi tantangan yang mungkin muncul selama proses pengobatan.
Komentar