Mengenang Perjalanan Hidup Paus Fransiskus, Pemimpin yang Menjadi Teladan

Medan, HarianBatakpos.com - Paus Fransiskus meninggal dunia pada Senin (21/4/2025) di usia 88 tahun, setelah mengalami stroke yang menyebabkan koma dan gagal jantung. Kabar duka ini membuat dunia berduka, termasuk umat Katolik di Indonesia. Misa harian di Gereja Santo Antonius Padua Kotabaru Yogyakarta turut mendoakan kepergian Paus Fransiskus.
Meninggalnya Paus Fransiskus menjadi sorotan dunia karena semasa hidupnya, ia dikenal sebagai sosok pemimpin gereja yang rendah hati, sederhana, dan sangat membumi. Sejak terpilih menjadi pemimpin Takhta Suci pada 2013, banyak momen bersejarah dan kebijakan unik yang membuat sosok Paus Fransiskus dicintai lintas agama.
Tak hanya dikenal karena meninggal dunia dalam kondisi tragis, Paus Fransiskus juga menyimpan banyak kisah inspiratif. Salah satunya, ia pernah bekerja sebagai penjaga klub malam di Buenos Aires, Argentina, untuk membiayai studinya. Kala itu, tubuhnya atletis dan ia sering menangani pengunjung mabuk dengan tangan sendiri.
Kondisi kesehatan Paus Fransiskus yang memburuk bukan hal baru. Ia pernah mengalami pengangkatan sebagian paru-paru kanannya saat muda. Bahkan, pada usia 21 tahun, Paus Fransiskus sempat tak sadarkan diri selama berbulan-bulan dan harus menggunakan ventilator. Meski begitu, ia tetap kuat dan tegar menjalani hidup hingga akhirnya wafat pada 2025.
Menariknya, Paus Fransiskus pernah merilis album musik berjudul Wake Up! bergenre rock progresif. Album ini berisi pidatonya dalam berbagai bahasa, disisipkan dalam komposisi musik unik. Bakat seni ini sejalan dengan kecintaannya terhadap tarian tango, yang terus ia gemari sejak kecil hingga usia senja.
Sebelum dikenal dunia, Paus Fransiskus sempat menempuh studi teknik dan bekerja sebagai ahli kimia. Walau sempat dikabarkan memiliki gelar master, ternyata ia hanya memiliki gelar sarjana setara SMA. Meski begitu, kecintaannya pada sains tak pernah pudar.
Sosok Paus Fransiskus juga sangat mencintai sepak bola. Klub favoritnya adalah San Lorenzo dari Liga Primer Argentina. Ia bahkan memiliki kartu anggota resmi dan pernah bertemu bintang-bintang sepak bola ternama seperti Messi dan Maradona.
Meskipun menjabat sebagai pemimpin umat Katolik, gaya hidup Paus Fransiskus tetap sederhana. Ia lebih memilih tinggal di apartemen kecil di Domus Santa Marta dibandingkan Istana Apostolik. Bahkan, saat menjadi uskup di Buenos Aires, ia menolak tinggal di Istana Uskup.
Kebiasaan unik Paus Fransiskus lainnya adalah tidak menonton televisi sejak 1990 dan menghindari penggunaan internet. Untuk tetap update soal klub kesayangannya, ia meminta Garda Swiss memberi informasi terkini seputar pertandingan.
Paus Fransiskus juga dikenal gemar makanan sederhana seperti sup, ayam, dan salad. Ia suka memasak sendiri sebelum menjadi Paus dan pernah makan siang bersama staf di kafetaria Vatikan.
Meskipun kini Paus Fransiskus telah meninggal dunia, warisan moral dan nilai kesederhanaannya akan terus dikenang umat di seluruh dunia. Sosoknya akan tetap hidup dalam kenangan mereka yang pernah terinspirasi oleh tindakan dan kebijakan damainya.
Komentar