Menhub, Budi Karya Cabut Izin Bus Pariwisata Yang Kecelakaan Di Sukabumi

Jakarta-BP: Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan mencabut izin penyelenggaraan angkutan pariwisata yang mengalami kecelakaan di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat pada Minggu (9/9) kemarin. Pencabutan izin dilakukan agar kejadian serupa tak terjadi lagi.

"Saya menindak tegas dengan mencabut izin penyelenggaraan angkutan pariwisata Perusahaan Otobus Indonesia Indah Wisata. Kita harus mengutamakan aspek keselamatan pada masyarakat, laik jalannya harus terjamin, jumlah penumpang harus sesuai dengan kapasitas bus serta harus menggunakan pengemudi yang profesional atau berpengalaman," ujar Menteri Perhubungan Budi Karya dalam keterangan resmi dikutip Rabu (12/9).

Ia menjelaskan pihaknya akan melakukan berbagai penanganan jangka pendek pada lokasi kecelakaan agar kejadian serupa tidak terulang lagi. Budi pun memastikan semua aspek keselamatan bus harus memenuhi standar.

"Kemenhub akan melakukan berbagai penanganan jangka pendek seperti perbaikan pada beberapa ruas jalan sekitar lokasi kecelakaan, menempatkan pos pengawasan terpadu Kepolisian dan Dinas Perhubungan pada titik masuk jalan Cikidang, mengumpulkan semua operator untuk dilakukan pembinaan di seluruh wilayah," jelas Menhub.

Menhub juga tak henti-hentinya menghimbau kepada seluruh perusahaan transportasi untuk melakukan ramp check dan tidak melakukan pelanggaran pada bus terutama angkutan wisata.

Tak hanya memberi penanganan jangka pendek, ia juga menyebut Kemenhub akan melakukan penanganan jangka panjang untuk mengusut tuntas kecelakaan ini. Menhub menegaskan akan lebih ketat menerapkan peraturan pada angkutan wisata.

"Kami juga akan melakukan penanganan jangka panjang, kita akan menerbitkan surat edaran kepada perusahaan angkutan pariwisata agar sebelum beroperasi melakukan pemeriksaan kendaraan dan pengawasan yg lebih ketat terhadap kendaraan wisata," tutup Menhub.

Sebagai informasi, telah terjadi kecelakaan di Sukabumi, Jawa Barat, Minggu (9/9). Kecelakaan terjadi diduga karena kondisi jalan berupa tikungan tajam dan turunan namun tidak didukung dengan supir yang profesional dan uji KIR telah habis sejak 9 Januari 2016.

Bus yang seharusnya berkapasitas 32 orang pun diisi oleh 38 orang. Hingga saat ini, jumlah korban sementara 23 orang meninggal dunia dan korban luka-luka sebanyak 14 orang.

Sumber: Cnn (JP)

Penulis:

Baca Juga